Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wagub Jabar Tegaskan Tangkuban Parahu Ditutup Sementara

Kompas.com - 27/07/2019, 11:42 WIB
Ari Maulana Karang,
Krisiandi

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyampaikan, tawan wisata alam (TWA) wisata Tangkuban Parahu ditutup sementara pasca erupsi yang terjadi Jumat (27/07/2019) sore.

"Jelas kalau wisata ditutup sementara, karena kondisi seperti itu adanya, tapi kalau masyarakat tenang saja," jelas Uu yang ditemui usai menghadiri acara Bola Menyatukan Kita di Alun-Alun Garut, Sabtu (28/07/2019).

Meski kawasan wisata ditutup, Uu memastikan erupsi yang terjadi di Gunung Tangkuban Parahu tidak berbahaya. Karena itu, Uu meminta masyarakat untuk tetap tenang dan selalu memperhatikan arahan dari pemerintah.

Baca juga: Tangkuban Parahu Meletus, Taman Wisata Alam Akhirnya Ditutup

"Masyarakat tenang saja, ikuti anjuran pemerintah, jangan melakukan kegiatan yang tidak dianjurkan pemerintah," tegas Uu.

Sebelumnya, Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur Devy K Syahbana menjelaskan aktivitas Gunung Tangkuban Parahu cenderung menurun. Meski demikian tak menutup kemungkinan erupsi susulan akan terjadi.

"Kalau potensi erupsi masih tetap ada karena kondisi belum stabil tapi intensitasnya cenderung menurun kita harapkan kalau terjadi lagi logikanya akan lebih kecil. Karena data tak menunjukan adanya potensi erupsi yang besar," tuturnya.

Karena itu PVMBG pun tetap merekomendasikan agar tak ada aktivitas pada jarak 500 meter dari kawah.

Baca juga: Gunung Tangkuban Parahu Erupsi, Ridwan Kamil Minta Masyarakat Tenang

Dari siaran pers yang diterima, ancaman bahaya yang paling mungkin terjadi saat ini berupa hembusan gas vulkanik dengan konsentrasi berfluktuasi di sekitar Kawah Ratu yang dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan jiwa masyarakat.

Sebab, kecenderungan konsentrasi gas vulkanik tetap tinggi serta erupsi freatik dan hujan abu di sekitar kawah berpotensi terjadi tanpa ada gejala vulkanik yang jelas.

Hingga saat ini, tingkat aktivitas Gunung Tangkuban Parahu masih berada pada Level I (normal). Evaluasi akan terus dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan tingkat ancamannya.

Kompas TV Akibat letusan ada total 15 korban yang mulai berdatangan ke Klinik Pratama Sespim Polri. Klinik ini adalah salah satu klinik yang paling dekat dari lokasi erupsi Gunung Tangkuban Parahu. Rata-rata korban mengeluhkan sesak napas dan mata merah.<br /> <br /> Korban yang datang merupakan pedagang lokal dan wisatawan yang berkunjung ke Tangkuban Parahu, bahkan ada korban yang saat kejadian berada di puncak Gunung Tangkuban Parahu. Seusai penanganan semua korban diperkenankan beristirahat sejenak dan diperbolehkan pulang. Sehingga tidak ada korban gunung erupsi yang rawat inap. #GunungTangkubanParahuErupsi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com