BANDUNG, KOMPAS.com - Erupsi Gunung Tangkuban Parahu sempat membuat para pengunjung dan pedagang yang tengah berada di area wisata Kawah Ratu panik.
Hendrik (47), salah seorang pedagang di kawasan itu mengatakan, tak ada tanda-tanda erupsi bakal terjadi. Namun ia sempat melihat munculnya asap kecil di dasar kawah.
Keresahan pedagang dan pengunjung terjadi ketika kuda-kuda wisata tampak panik.
"Itu sekitar pukul 16.00 WIB. Sebelum kawah erupsi kuda-kuda yang berada di area wisata terlihat panik, bahkan ada yang berlarian," ujar Hendrik saat ditemui di Pos Pemantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di kaki Gunung Tangkuban Parahu, Jumat (26/7/2019) petang.
Baca juga: Tangkuban Parahu Erupsi, Warga Diminta Menjauh hingga Radius 2 Km
Tak berselang lama, letusan freatik membawa kepulan abu pekat yang terus meninggi hingga membuat pengunjung berlarian. Seketika area kawah gelap gulita tertutup abu.
"Tak lama kemudian terjadi letupan, para pedagang berlari ke luar dari kiosnya, saat itu kondisi gelap gulita karena tertutup abu. Wisatawan juga berlarian ada yang mencari keluarganya," sambung Hendrik.
Suara sirine yang meraung diiringi hujan abu. Hendrik mengaku panik terlebih ia kehilangan adiknya.
"Saat di jalan saya ingat adik saya, akhirnya saya kembali lagi dan hampir tertabrak kuda," kata Hendrik.
Baca juga: Pasca-erupsi, Status Gunung Tangkuban Parahu Normal, Turis Dilarang Mendekat
Sementara itu, Kepala Sub bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat PVMBG Nia Haerani mengatakan, saat erupsi cukup banyak pengunjung yang tengah menikmati panorama di Kawah Ratu di Gunung Tangkuban Parahu.
Meski begitu hingga saat ini belum ada laporan soal korban jiwa.
"Tadi saya dengar laporan sedang lumayan banyak pengunjung tapi alhamdulillah tidak ada laporan korban jiwa (erupsi Gunung Tangkuban Parahu) jadi semuanya baik-saja," jelasnya.
Baca juga: Pengelola Wisata Tangkuban Parahu: Tak Ada Wisatawan yang Cidera
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.