Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telanjang Dada Saat Video Call WhatsApp, Mahasiswi Jadi Korban Pemerasan

Kompas.com - 26/07/2019, 18:38 WIB
Heru Dahnur ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Seorang mahasiswi berinisial M di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, menjadi korban pemerasan setelah nekat telanjang dada saat video call menggunakan aplikasi video call WhatsApp.

Semula M tergiur bayaran Rp 3 juta yang ditawarkan pelaku VT (21) yang dikenalnya dari media sosial Facebook.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Kepulauan Bangka Belitung Kombes Indra Krismayadi mengatakan, pelaku kini diamankan di sel tahanan atas laporan polisi nomor : LP/B/386/VII/2019/Babel/SPKT tertanggal 11 Juli 2019.

Pelaku yang kini berstatus tersangka diketahui sebagai residivis kasus pengancaman dan perusakan yang baru bebas beberapa bulan lalu.

Baca juga: Pelaku Remas Dada Turis Lokal di Yogyakarta Adalah Penjual Cilok, Ini Pengakuannya

"Pelaku dan korban berkenalan di Facebook pada Juni 2019. Kemudian pada 3 Juli 2019 melakukan video call dengan janji dibayar Rp 3 juta. Kompensasinya korban memperlihatkan tubuh bagian atasnya," kata Indra saat jumpa pers di Mapolda, Jumat (26/7/2019).

Saat video call itu pelaku sempat melakukan onani, namun tidak berlangsung lama sambungan panggilan langsung terputus.

Ketika komunikasi itu dilakukan, pelaku merekam gambar korban yang nyaris bugil.

Belakangan pelaku meminta sejumlah uang pada korban disertai ancaman gambar-gambar yang telah direkam akan disebarluaskan.

Baca juga: Dua Kali Pegang Dada Wisatawan Asing, Seorang Guru Honorer Ditangkap Polisi

"Karena malu dan takut, korban mentransfer uang Rp 500.000 dan dari situ kami lacak hingga pelaku diamankan," ujar indra.

Selain mengamankan pelaku, polisi juga mengamankan ponsel, buku tabungan dan sejumlah uang pecahan Rp50.000.

Pelaku terancam Pasal 27 Ayat 4 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) atau Pasal 369 KUHP dengan ancaman 6 tahun dan denda Rp 1 miliar.

Saat digelandang aparat kepolisian, pelaku yang bekerja sebagai buruh harian lepas hanya bisa tertunduk lesu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com