Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risma Bicara Surabaya: Multikultuturalisme Menjadikan Kami Toleran

Kompas.com - 26/07/2019, 16:50 WIB
Ghinan Salman,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Puncak perhelatan Surabaya Cross Culture International Folk Art Festival 2019 resmi ditutup di Taman Surya Balai Kota, Kamis (25/07/2019) malam.

Rangkaian acara yang berlangsung selama lima hari tersebut, yakni mulai 21 - 25 Juli 2019 itu ditutup dengan art performance dari masing-masing delegasi.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyampaikan rasa terima kasih kepada para peserta yang turut berpasrtisipasi dalam Festival Seni Tradisional Internasional Lintas Budaya itu.

Dalam kesempatan itu, Risma juga mengucapkan terimakasih kepada Council of Organizations of Folklore Festivals and Folk Arts (CIOFF) Indonesia yang selalu mendukung festival lintas budaya yang digelar sejak 2015 tersebut.

"Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih yang paling utama kepada Bapak Said Rahmat dan CIOFF Indonesia yang terus mendukung Festival Seni Tradisional Internasional Lintas Budaya Surabaya sejak 2015,” kata Risma usai acara.

Baca juga: Fakta Kasus Lurah Pungli Sertifikat Tanah, Risma Marah hingga Diduga Terima Rp 35 Juta  

Menurut Risma, Surabaya adalah rumah bagi orang-orang dari berbagai etnis dan suku. Sebab, kata dia, hampir semua suku di Indonesia ada di Surabaya. Hal ini karena Surabaya adalah kota pelabuhan tertua di Indonesia.

"Orang-orang dari semua wilayah dan banyak negara datang ke Surabaya untuk melakukan perdagangan dan banyak kegiatan lainnya di kota ini," tutur Risma.

Ia juga menjelaskan bahwa Surabaya adalah kota multikultural. Risma menyebut, Surabaya tidak hanya dapat ditemui orang-orang dari berbagai etnis Indonesia, tetapi juga dari negara lain, seperti Arab, China, Jepang, Korea, dan India. Bahkan ada beberapa sekolah India yang buka di Surabaya.

"Multikulturalisme ini telah menjadikan warga negara kami orang yang toleran dan ramah," ujarnya.

Risma melanjutkan, Festival Lintas Budaya ini diselenggarakan tidak hanya untuk pertukaran budaya dan tujuan promosi pariwisata.

Baca juga: Pasca OTT Lurah di Surabaya, Risma Kumpulkan Seluruh Pejabat

Lebih dari itu semua, festival itu rutin dihelat tiap tahun untuk menumbuhkan persahabatan di antara negara-negara dari seluruh dunia.

"Saya harap kunjungan mereka (delegasi berbagai negara) di Surabaya mengesankan dan dapat membawa kesan positif tentang kota dan persahabatan yang lebih kuat dengan negara-negara peserta lainnya," imbuh Risma.

Spektakuler

Sementara itu, Presiden CIOFF Indonesia menyampaikan, Festival Seni Tradisional Internasional Lintas Budaya di Surabaya sangat spektakuler.

Menurut dia, para panitia sangat siap dan terbiasa dengan kegiatan-kegiatan internasional. Apalagi bisa mendatangkan 15 negara dengan jumlah keseluruhan 348 orang.

"Tentunya masyarakat di sini juga sangat welcome. Hal yang menarik yang dikatakan para peserta adalah soal kebersihan. Mereka tidak menyangka kalau di Indonesia ada kota yang sebersih ini," kata Said.

Karena itu, ia mengaku akan menyampaikan tentang kebersihan Kota Surabaya itu kepada pemerintah di Jakarta untuk bisa meniru Surabaya.

"Surabaya bisa menjadi pilot project untuk pusat budaya dan juga sebagai contoh kota-kota lainnya yang ada di Indonesia. Jadi mereka (delegasi berbagai negara) betul-betul sangat senang dan berharap bisa diundang lagi tahun depan," ucap Said.

Baca juga: Dinilai Berhasil Berdayakan Wanita, Risma Terima Penghargaan WEA dari Media China

Ia menambahkan, hal yang perlu dievaluasi hanya durasi waktu acara yang perlu ditambah. Sebab, banyak delegasi yang menyampaikan waktunya terlalu pendek dan ingin lebih lama lagi berada di Surabaya.

"Tapi secara teknis, kegiatan-kegiatan sudah tercakup semua dan mereka sudah sangat puas, meski masih ada yang ingin berlama-lama untuk tinggal di Surabaya," kata Said.

Kuliner khas Indonesia

Dalam acara closing ceremony itu, para peserta mengaku menyukai kuliner khas Indonesia, di antaranya nasi kuning, soto ayam, bakso, pangsit mie, rawon, batagor, siomay dan sate kelapa.

Sedangkan minuman yang disediakan seperti es manado, es teler, es cream, es cao serta minuman produk UMKM Kota Surabaya.

Salah satu delegasi asal Republik Ceko, Václav Pokorný mengaku senang dengan penyambutan serta berbagai jenis sajian kuliner yang disediakan dalam acara tersebut.

"Makanan di sini sangat enak. Aku sangat menyukainya. Begitu banyak jenis kuliner di sini, maka dari itu aku ingin kembali lagi ke Surabaya, mungkin tahun depan," kata dia.

Baca juga: [POPULER NUSANTARA] Cerita Driver Ojek Online Ditagih Utang Bank Rp 10 Juta | Risma Panas Dingin Saat Dapatkan Kembali Aset YKP

Di akhir acara, perwakilan dari masing-masing delegasi diberikan cenderamata oleh Risma sebagai bentuk apresiasi Pemkot Surabaya kepada mereka yang telah ikut berpartisipasi dalam ajang Festival Seni Tradisional Internasional Lintas Budaya itu.

Untuk diketahui, Art performance diawali dengan penampilan tari 'Alazanaz & Jarabe' dari Mexico, selanjutnya Republik Ceko dengan tarian 'Walachian Swing Dance', ketiga adalah Uzbekistan dengan tari 'Fergana Dance Style'. 

Keempat penampilan dari Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah dengan tari 'Kayang-Kayang', kemudian kelima penampilan dari India dengan tari 'Mahisasura Mardini', dan selanjutnya tari 'Hisho' dari Jepang.

Penampilan selanjutnya diisi dengan pertunjukkan 'Tari 'Cendrawasih' asal Mengui (Bali), kedelapan adalah Italy dengan tarian 'Carnival Mask', selanjutnya dari Thailand dengan tarian 'Ram Sat Cha Tree' dan kesepuluh dari Polandia dengan tarian 'Rzeszow'.

Kemudian diisi dengan penampilan dari delegasi Indonesia yakni ‘Tari Campak’ dari Kota Pangkal Pinang Provinsi Bangka Belitung.

Kemudian Bulgaria dengan tarian 'Severniashka Pristanusha', kemudian penampilan diisi penampilan dari Kota Bandung dengan tarian 'Anggana Laras' dan Rusia dengan 'Tarian Kozac Farewell' dan kemudian ditutup dengan tari 'Dahur Tali-Bole & Tebedai Dance' dari Timor Leste.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com