JAYAPURA, KOMPAS.com - Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Papua menyebut, jumlah pengungsi konflik sosial di Kabupaten Nduga, Papua, mencapai 8.000 jiwa.
"Kalau jumlah pengungsi korban konflik sosial di Nduga yang kita data itu hampir 8.000 jiwa. Saya tidak tahu kalau versi lain karena banyak pihak lain masuk," ujar Kepala Dinsos Papua, Ribka Haluk, di Jayapura, Kamis (25/7/2019).
Ribka mengatakan, Dinsos sudah menurunkan tim untuk melakukan pendataan.
Masyarakat Nduga yang mengungsi tidak terfokus pada satu titik. Mereka sudah bergerak ke kabupaten lain yang berbatasan langsung dengan Nduga.
Wilayah administratif Kabupaten Nduga berbatasan langsung dengan Jayawijaya, Mimika, Asmat, Puncak dan Lanny Jaya.
"Benar pengungsi menyebar kelima kabupaten yang ada di sekitar Nduga, ada yang ke Puncak, Jayawijaya, Lanny Jaya. Lebih banyak di Puncak karena mereka punya hubungan kekeluargaan," katanya.
Baca juga: OPM Terus Berulah di Nduga Papua, Siapa yang Pasok Senjata?
Hanya saja pola hidup masyarakat Nduga yang kerap berpindah-pindah mempersulit Dinsos untuk melakukan pendataan. Terlebih sistem kependudukan di wilayah tersebut belum berjalan dengan baik.
Bantuan untuk para pengungsi Nduga, sambung Ribka, telah tersedia dan segera disalurkan melalui Dinas Sosial setempat.
Menurut di, Dinsos Papua akan membawa bantuan tersebut ke Jayawijaya dan menyerahkannya kepada Dinsos Nduga untuk kemudian disalurkan kepada para pengungsi.
"Dari pasca-penanganan konflik Nduga, kita sudah lakukan terus kerja sama dengan Kemensos dan bantuannya sudah ada di sini. Hari ini kita lagi koordinasi dengan bupati supaya nanti bantuannya diarahkan langsung ke masyarakat yang terdampak konflik sosial di Nduga," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.