Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beragam Respons Warga soal Kereta Cepat Jakarta-Karawang Cuma 15 Menit

Kompas.com - 25/07/2019, 14:35 WIB
Farida Farhan,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com — Kereta Cepat Jakarta-Bandung bakal melintasi Karawang. Dengan kereta cepat, diperkirakan jarak Jakarta-Karawang ditempuh tak sampai 15 menit.

Masyarakat Karawang memberikan beragam respons. Ada yang menyambut gembira, ada yang juga yang mempertanyakan harga tiket.

Salah satu warga Karawang yang bekerja di Jakarta, Putri Kartika Utami, menyebut, memangkas jarak Karawang-Jakarta dengan waktu tak sampai 15 menit adalah hal yang menarik dan bermanfaat bagi masyarakat.

"Soalnya, waktu tempuh lewat tol saja 1 jam lebih kalau lancar dan itu jarang terjadi. Minimal 1,5 sampai 2 jam karena lalu lintas jalur tol ini padat," ujar Putri kepada Kompas.com, Kamis (25/7/2019).

Baca juga: 5 Fakta Terbaru Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Dilengkapi Restorasi hingga Melesat 350 Km Per Jam

Putri berpendapat, adanya kereta cepat Jakarta-Bandung bisa mengurai masalah kepadatan penduduk di Ibu Kota Jakarta, dengan harapan urbanisasi dari Karawang ke Jakarta bisa berkurang.

"Karena mereka tetap bisa kerja di Jakarta, tetapi tinggalnya di Karawang," kata Putri.

Hanya, menurut Putri, harus dilihat juga berapa tarif kereta cepat dari Karawang ke Jakarta dan sebaliknya.

Sebab, jika terlampau mahal, warga dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah dipastikan keberatan juga. Ujung-ujungnya, menurut Putri, mereka tak akan memilih moda transportasi ini.

"Harapannya sih tarif tiket jangan mahal-mahal biar terjangkau semua kalangan masyarakat," kata Putri.

Senada dengan Putri, Hisyam Luthfiana, warga Klari, Karawang, mengkhawatirkan harga tiket kereta cepat Jakarta-Bandung bakal mahal.

Menurut Hisyam, jika harga tiket mahal, bukannya memilih menggunakan kereta cepat, masyarakat menengah ke bawah diprediksi tetap memilih moda transportasi lain meskipun dengan risiko waktu tempuh yang lebih lama.

"Saya khawatir mahal kecuali kalau memang kereta cepat hanya untuk kalangan tertentu," kata Hisyam.

Meski demikian, Hisyam menyebut waktu tempuh Karawang-Jakarta kurang dari 15 menit adalah hal keren.

Namun, ia berharap ada akses yang nyaman dari wilayah kota Karawang ke stasiun kereta cepat.

"Tak perlu stres di jalan. Tak perlu naik kereta subuh-subuh," ujar Hisyam.

Kepala Bappeda Karawang Eka Sanatha mengaku pernah mendadak harus mengikuti rapat di Jakarta. Sementara saat itu Tol Jakarta-Cikampek tengah macet. Sebab, selain sedang ada pengerjaan kontruksi tol, saat itu masih masuk musim mudik-balik Lebaran.

Supaya tak terlambat, Eka memilih menggunakan kereta jarak jauh yang kebetulan berhenti di Stasiun Karawang. Dengan kereta tersebut, ia menempuh waktu satu jam ke Jakarta.

Hanya, harga tiketnya sama dengan tiket jarak jauh.

"Waktu itu sekitar Rp 200.000," kata Eka.

Eka menyambut baik hadirnya kereta cepat Jakarta-Bandung, apalagi salah satu stasiunnya berada di Karawang.

"Ini akan memudahkan masyarakat Karawang yang akan ke Jakarta," kata Eka.

Stasiun kereta cepat Karawang

Salah satu stasiun kereta cepat Jakarta-Bandung dipastikan berada di Karawang. Stasiun ini berada dalam kawasan transit oriented development (TOD) yang bakal dibangun di Desa Wanakerta dan Desa Wanasari seluas 250 hektar.

Adapun dari luas lahan tersebut, 230 hektar di antaranya merupakan areal pertanian dan sempadan Sungai Ciketing dan Sungai Cibaregbeg di Desa Wanakerta dan Wanasari. Sementara 20 hektar sisanya adalah lahan sekitar Sungai Cibeet dan permukiman Desa Wanasari.

TOD merupakan kawasan terpadu yang menyokong stasiun kereta cepat Jakarta-Bandung. Di dalamnya terdapat stasiun, area komersial, dan properti.

Baru-baru ini, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dalam Instagramnya @keretacepat_id mengatakan, stasiun kereta cepat Karawang masih dalam tahap pembangunan.

"Stasiunnya lagi dibangun nih. Coming soon Jakarta–Karawang enggak sampai 15 menit," demikian bunyi akun resmmi KCIC.

Kompas.com pun memantau langsung ke lokasi. Tampak para bekerja sedang mengerjakan konstruksi awal. Untuk mencapai lokasi dapat ditempuh dengan waktu sekitar 10 menit melalui Jalan Badami-Loji dari wilayah kota Karawang.

"Akses menuju stasiun (kereta cepat) ada, melaui Ciketing, Desa Wanakerta," kata Eka Sanata.

Selain via Jalan Badami-Loji, Eka menyebut bakal ada gerbang tol baru di Kilometer 40 Tol Jakarta-Cikampek. Lokasinya tepat di perbatasan Karawang dan Kabupaten Bekasi.

Eka juga menyebut akan dibangun jembatan dari kawasan Delta Mas menuju lokasi TOD.

Kereta dengan kecepatan 350 kilometer per jam itu rencananya berhenti di setiap stasiun utama yang dimulai dari Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Walini, dan terakhir Stasiun Tegalluar.

Eka pun berharap hadirnya TOD di Karawang akan mempercepat pertumbuhan perekonomian Karawang. Ia juga berharap sumber daya manusia (SDM) Karawang sudah siap.

Soal akses dan transportasi, Wakil Ketua I DPRD Karawang Sri Rahayu Agustina meminta Pemerintah Kabupaten Karawang berbenah, dari memperbaiki wajah kota menuju TOD hingga menyediakan moda transportasi yang memadai.

"Ini harus diperhatikan, dengan menyediakan alat transportasi yang nyaman. Namun, transportasi yang sudah ada juga perlu diperhatikan," kata Sri.

Menurut Sri, pemkab juga harus melakukan pendampingan kepada masyarakatnya, terutama di bidang usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com