Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayo ke Festival Pulo Dua, Surga Traveller di Lokasi Bekas Perang

Kompas.com - 25/07/2019, 12:39 WIB
Erna Dwi Lidiawati,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BANGGAI, KOMPAS.com - Ketika mendengar nama Pulo Dua, sebagian orang mungkin akan berpikiran bahwa itu sebuah nama tempat yang berada di Nusa Dua Bali, karena sama-sama mempunyai kata Dua di belakangnya.

Ternyata tidak, Pulo Dua itu adalah nama sebuah desa di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Desa Pulo Dua, Kecamatan Balantak Utara, merupakan desa yang berada di wilayah pesisir.

Nah, di depan desa itu ada dua pulau kecil yang akhirnya disebut Desa Pulo Dua oleh warga setempat. Butuh waktu 15 menit menggunakan perahu nelayan untuk sampai ke Pulo Dua.

Pulo artinya pulau dalam Bahasa Indonesia. Hanya, karena pengaruh dialek bahasa daerah, warga setempat sering menyebutkan dengan nama Pulo Dua.

Kini, nama Pulo Dua dijadikan sebuah nama sebuah ajang festival atau pesta rakyat di Banggai. Festival ini sudah dijadikan agenda tahunan.  

Festival yang akan dimulai, Kamis (25/7/2019) ini, merupakan kali ketiga digelar.

Festival Pulo Dua 2019 akan berlangsung hingga 28 Juli 2019 di Kabupaten Banggai, Sulewesi Tengah. Bupati Banggai Herwin Yatim mengatakan, gelaran yang akan dipertontonkan beberapa di antaranya adalah parade perahu nelayan, dan mendaki Lukapan Mister Koniu.

"Dari atas bukit Lukapan Mister Koniu ini kita bisa melihat pemandangan dua pulau dari atas bukit," kata Herwin, didampingi Dino Gobel selaku ketua Banggai tourism board, Kamis.

Baca juga: Gunung Bromo Erupsi, Wisatawan Dilarang Mendekat ke Kawah

Surga traveller di bekas lokasi perang

Nama Lukapan Mister Koniu ini diambil dari nama eks tentara Jepang pada zaman perang Pasifik saat itu. Dulunya, kawasan Lukapan Mister Koniu ini merupakan lokasi perang.

Salah seorang warga Banggai Nawi (30) mengaku sudah pernah datang ke Pulo Dua. Ia mengaku menikmati seluruh kegiatan dalam festival tersebut.

"Mata kita dimanjakan dengan lukisan alam yang benar-benar nyata. Pulo Dua merupakan surga para traveler pokoknya," kata Nawi.

Terumbu karang yang terjaga di Pulo dua sungguh menjadi destinasi wisata bagi para pecinta pemandangan bawah laut.

Dalam festival Pulo Dua ini juga ada kegiatan menyelam di 21 spot dive yang tak kalah cantik dengan taman laut Bunaken di Manado atau Raja Ampat.

Ada juga kegiatan paragliding bersama para atlet dari Palu dan Manado. Tak ketinggalan, expo kuliner juga tersaji dalam kegiatan yang masuk dalam Calender of Event (CoE) Kementerian Pariwisata (Kemenpar) ini.

“Nanti juga ada kegiatan sailing pass atau parade 100 perahu hias dan 1.000 lampion," ujar Herwin.

Festival Pulo Dua merupakan kolaborasi antara pemerintah dan swasta, melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banggai dengan Banggai Tourism Board.

Nah, bagi yang mau menyaksikan keseruan Festival Pulo Dua, masih belum terlambat.

Pada Kamis malam, Festival Pulo Dua baru akan dibuka oleh Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti.

Untuk bisa sampai ke Banggai, wisatawan bisa menggunakan pesawat dan turun di Bandara Syukuran Aminuddin Amir.

Sementara, pengunjung yang ingin lewat jalur laut, Kabupaten Banggai bisa diakses melalui Pelabuhan Luwuk. Sementara untuk jalur darat, pengunjung bisa menuju Kabupaten Banggai dari Kota Palu atau Makassar dengan kendaraan umum seperti bus.

Untuk transportasi di Kabupaten Banggai, pengunjung bisa memanfaatkan becak motor atau menyewa mobil.

Sedangkan, untuk penginapan, pengunjung tidak perlu khawatir, karena ada banyak opsi penginapan atau hotel di daerah Banggai.

Nah, tunggu apa lagi, segera bersiap dan bergegas ke Festival Pulo Dua, Banggai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com