Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivitas Vulkanik Tinggi, Gunung Tangkuban Parahu Tetap Dibuka

Kompas.com - 24/07/2019, 11:16 WIB
Putra Prima Perdana,
Khairina

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com- PT Graha Rani Putra Persada selaku Pengelola Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu yang berlokasi di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, tetap membuka loket kunjungan untuk wisatawan.

Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) telah mengeluarkan pernyataan terkait adanya aktivitas vulkanik yang cukup tinggi di Kawah Ratu dan Kawah Upas yang merupakan kawah terbesar di Gunung Tangkuban Parahu belakangan ini.

Direktur Utama PT GRPP Putra Kaban mengatakan, TWA Gunung Tangkuban Parahu masih aman untuk dikunjungi karena kondisinya masih normal.

"Cuaca cerah, kondisi sangat-sangat aman dan normal. Makanya kunjungan wisatawan juga tetap normal, tidak ada kendala," kata Putra Kaban saat dihubungi, Selasa (23/7/2019).

Baca juga: Bus Terguling di Subang, Rombongan Baru Pulang Piknik dari Tangkuban Perahu

Lebih lanjut, Putra Kaban menambahkan, pihaknya sudah sering bersinergi dengan PVMBG untuk memberikan imbauan dan informasi kepada pengunjung di titik-titik kunjungan di kawasan TWA Gunung Tangkuban Parahu.

Imbauan dan informasi diberikan agar pengunjung merasa tenang dan nyaman serta tidak keliru dalam menyikapi informasi yang beredar terkait gunung api yang menjadi lambang Kota Bandung.

Selain itu, Putra Kaban memastikan, setiap hari pegawainya selalu berkoordinasi dengan Seksi Vulkanologi dari PVMBG yang pos pengamatannya ada di kawasan Gunung Tangkuban Perahu.

Dia meyakinkan sejauh ini kondisi Kawah Ratu dan Kawah Upas stabil dan normal seperti biasanya, tidak ada peningkatan aktivitas seperti yang dikhawatirkan.

"Di kami (PT GRPP) ada petugas yang setiap harinya berkoordinasi dengan petugas Seksi Vulkanologi, yang kebetulan posnya ada di sini. Tujuannya untuk memantau kondisi kekinian dan keadaan masih normal seperti sebelumnya," akunya.

Terkait dengan larangan untuk mendekati Kawah Ratu, Putra Kaban mengatakan hal tersebut sudah ada sejak lama. Tidak hanya dari PVMBG, dia mengklaim pihaknya telah membuat larangan mendekati kawah ratu sejak lama.

"Larangan mendekati atau turun ke kawah sudah kami pasang sejak dulu. Tidak pernah ada yang berkemah di sini karena SOP kami, sore hari pintu tiket sudah tutup, sehingga daerah atas (kawah) steril," akunya.

Baca juga: Status Gunung Tangkuban Parahu Naik Level Jadi Waspada

Sehari sebelumnya, PVMBG mengeluarkan pernyataan jika aktivitas vulkanik gunung Tangkuban Parahu meningkat dari biasanya.  

Berdasarkan rekaman seismograf, pada 21 Juli 2019 dari pukul 00.00-24.00 WIB terjadi 425 gempa hembusan, 2 kali gempa tremor harmonik, 3 kali gempa low frequency, 3 kali gempa vulkanik dalam dan 3 kali gempa tektonik jauh.

Sementara dari pengamatan visual 22 Juli 2019 pukul 06.00 WIB, hasilnya menunjukkan adanya asap dari kawah utama bertekanan lemah-sedang teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal. Angin bertiup lemah-sedang ke arah utara dan selatan.

PVMBG pun mengimbau kepada wisatawan yang berkunjung ke TWA Tangkuban Parahu untuk tidak mendekati Kawah Ratu dan Kawah Upas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com