Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Kejahatan Satriandi Sebelum Ditembak Mati, Pembunuh hingga Bandar Narkoba Antar-negara

Kompas.com - 24/07/2019, 07:00 WIB
Idon Tanjung,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com- Kejahatan yang dilakukan Satriandi (31) akhirnya dibayar nyawa. Bandar narkoba ini tewas setelah baku tembak dengan polisi di sebuah rumah di Gang Sepakat, Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (23/7/2019).

Dari catatan kepolisian, selain menjadi bandar narkoba, Satriandi ternyata juga merupakan pelaku pembunuhan. 

Baca juga: Satu Polisi Tertembak Saat Menangkap Bandar Narkoba di Pekanbaru

Berikut ini sejumlah aksi kejahatan yang pernah dilakukan Satriandi:

1. Dipecat karena narkoba

Satriandi adalah mantan anggota polisi. Ia dipecat pada tahun 2015 karena kasus narkoba. Saat itu pangkatnya brigadir dan bertugas di Polres Rokan Hilir (Rohil), Riau.

Di tahun yang sama, Satriandi digerebek tim Satuan Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru, terkait peredaran narkotika. Saat akan ditangkap, dia loncat dari lantai delapan salah satu hotel di Pekanbaru.

Satriandi saat itu mengalami patah kaki. Dia ditangkap bersama dua orang temannya berinisial JM dan AN, dengan barang bukti 5.000 butir pil ekstasi.

Namun, Satriandi lolos dari jeratan hukum karena divonis gangguan jiwa karena loncat dari lantai delapan hotel di Pekanbaru.

2. Pembunuhan

Pada Januari 2017 lalu, Satriandi terlibat kasus pembunuhan. Dia membunuh rekan bisnis narkoba bernama Jodi Oye (21).

Korban saat itu ditemukan tewas dengan luka tembak di depan pintu rumah warga di Jalan Hasanuddin, Kecamatan Limapuluh, Pekanbaru.

Sepekan penyelidikan, Satreskrim Polresta Pekanbaru berhasil menangkap Satriandi di Padang Panjang, Sumatera Barat. Dia ditangkap bersama seorang wanita berinisial PT (27) dan seorang pria berinisial WY (30).

Satriandi adalah otak pelaku pembunuhan Jodi Oye. Saat ditangkap ia dilumpuhkan petugas. Motif pembunuhan karena diduga terkait narkoba.

Satriandi ditetapkan sebagai tersangka, dan akhirnya divonis 12 tahun penjara.

Baca juga: Pecatan Polisi yang Jadi Bandar Narkoba Tewas dalam Baku Tembak dengan Aparat

3. Kabur dari penjara

Dua bulan dalam penjara, pada Rabu 22 November 2017, Satriandi kabur dari Lapas Kelas IIA Pekanbaru, Riau. Dia kabur bersama seorang narapidana kasus pencurian bernama Nugroho.

Satriandi kabur dengan cara menodongkan senjata api kepada petugas lapas. Satriandi kabur menggunakan mobil bersama dua temannya yang sudah menunggu. Pelarian dari lapas sudah direncanakan.

Sejak itulah, Satriandi menjadi buronan polisi. Selama dia kabur, sering berpindah-pindah tempat.

4. Bandar narkoba antarnegara

Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo mengatakan, Satriandi merupakan bandar narkoba antar-negara.

"Kita menemukan tujuh buah paspor, yang sebagian ada nama dia (Satriandi). Jadi artinya ini udah (bandar narkoba) lintas negara," sebut Widodo, dalam konferensi pers, Selasa (23/7/2019). 

Baca juga: Senjata hingga Granat Ditemukan di Rumah Bandar Narkoba yang Mantan Polisi

Ditemukan juga 31 buku tabungan, 8 kartu ATM, dan bukti transfer dana yang melibatkan bank-bank tertentu.

"Jadi dia ini tidak sendiri, tapi jaringan narkoba. Kasusnya masih kita kembangkan," ujar Widodo.

Sebelumnya diberitakan, polisi menembak mati dua bandar narkoba bernama Satriandi dan Ahmad Royand, serta satu pelaku yang ditangkap hidup-hidup bernama Randi Novrianto.

Ketiga pelaku digerebek tim Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau di sebuah rumah di Gang Sepakat, Jalan HR Soebrantas, Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, Riau, Selasa.

Dalam penangkapan itu, polisi terlibat baku tembak dengan pelaku. Petugas menembak mati dua pelaku. 

Saat baku tembak, seorang petugas bernama Bripka Lius Mulyadi tertembak di bagian lengan sebelah kanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com