Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berdamai, Ini Poin Kesepakatan Menkumham dan Wali Kota Tangerang

Kompas.com - 23/07/2019, 15:35 WIB
Acep Nazmudin,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PANDEGLANG, KOMPAS.com — Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan, perselisihan antara  Wali Kota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly sudah selesai.  

Kedua belah pihak, kata Gubernur, sudah melakukan pertemuan di Kantor Gubernur pada Senin (22/7/2019) sore. Pada pertemuan tersebut dihasilkan sejumlah kesepakatan yang selama ini menjadi persoalan. 
 
"Kemarin kami coba membangun kesepakatan, meneliti ulang, apa sih yang menjadi persoalan hingga komunikasi tidak bagus dan sudah kami sepakati beberapa poin," kata Wahidin ditemui di Gedung BPSDM, Pandeglang, Selasa (23/7/2019).
 
 
Poin pertama yang dihasilkan dalam kesepakatan tersebut, kata Wahidin, adalah kedua belah pihak sudah saling memahami bahwa pembangunan di atas lahan milik Kemenkumham merupakan program pemerintah untuk kepentingan rakyat. 
 
Soal keinginan Wali kota Tangerang untuk membangun ruang terbuka hijau di lahan Kemenkumham sebagai syarat izin penggunaan lahan juga sudah disepakati. 
 
"Akan dibuat ruang terbuka hijau, tinggal siapa yang mengelola, apakah Kemenkumham atau wali kota, tinggal kami matangkan, hari ini akan dibuat kesepakatan selanjutnya," kata dia. 
 
 
Sementara untuk fasos dan fasum yang sudah telanjur dibangun oleh Pemerintah Kota Tangerang di lahan milik Kemenkumham akan ditindaklanjuti dengan dihibahkan pengelolaannya kepada Pemerintah Kota Tangerang.
 
"Bangunan seperti pasar dan lain sebagainya akan diproses administrasi untuk dihibahkan," kata dia.

Kesepakatan terakhir, kedua belah pihak akan membuat peta pemanfaatan lahan seluas 181 hektar milik Kemenkumham. Selama ini, kata dia, belum ada kesepakatan yang jelas hingga muncul tumpang tindih penggunaan. 

Dengan kesepakatan yang dibuat dalam pertemuan tersebut, kata Wahidin, perselisihan antara Pemkot Tangerang dan Kemenkumham sudah selesai. Hari ini keduanya dijadwalkan akan menandatangani MoU di Tangerang. 

"Ya sudah (selesai), memang Gurbernur punya kewajiban tanggung jawab untuk menyelesaikan ini," kata dia. 

Persoalan antara Menkumham Yasonna Laoly dan dan Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah bermula ketika Menkumham menyindir Arief saat peresmian Politeknik BPSDM Hukum dan HAM yang lokasinya berada di kawasan Pusat Pemerintahan Kota Tangerang.

Yasonna menuding Arief mencari gara-gara. Sebab, Pemkot Tangerang menuding pembangunan gedung saat itu tidak mengantongi izin mendirikan bangunan (IMB).

Arief juga disindir karena mewacanakan lahan Kemenkumham sebagai lahan pertanian di pusat pemerintahan Kota Tangerang.

Akibatnya, Pemkot Tangerang tidak akan melayani sejumlah pelayanan di atas lahan Kementerian Hukum dan HAM (Kemkumham), khususnya perkantoran sampai ada komunikasi dengan Kemenkumham.

Pelayanan tersebut termasuk penerangan jalan umum, perbaikan drainase, dan pengangkutan sampah.

Kepala Bagian Humas Pemkot Tangerang Achmad Ricky Fauzan mengatakan, tempat-tempat yang dihentikan pelayanannya meliputi Kantor Imigrasi Kota Tangerang, (Rumah Penyitaan Benda Sitaan Negara) Rupbasan Kelas I Kota Tangerang, Lapas Pemuda, Lapas Wanita, dan Lapas Anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com