Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Program Diet 50 Polisi Gendut di Mojokerto, Digembleng Fisik hingga 3 Masih Kegemukan

Kompas.com - 23/07/2019, 15:35 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

Dalam program diet bagi polisi gendut, tercatat 3 personel polisi masih terlalu gendut.

Personel pertama berpangkat brigadir, dengan berat badannya masih tetap 93 kilogram hingga sepekan mengikuti program diet, personil kedua berpangkat bripda dengan berat badan tetap seberat 94 kilogram, dan personil ketiga berpangkat bripda dengan berat badan 87 kilogram.

"Dengan tinggi badan yang dimiliki ketiganya masih dalam kategori overweight atau gemuk," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera, Selasa (23/7/2019).

Baca juga: Polisi Gendut Disuruh Lari 5 Kilometer

4. Tujuan program diet bagi polisi gendut

Selama program, para personel menjalani kegiatan olah gerak tubuh yang dapat membakar lemak tubuh seperti lari dengan menggunakan jaket parasut, senam aerobik, renang, dan lain sebaginya.

Selain materi fisik, kata Barung, para personel juga menerima materi psikologi.

"Pola makan dan menu juga disesuaikan untuk menunjang pencapaian tujuan dari program ini berdasarkan petunjuk ahli gizi dari bidang kedokteran dan kesehatan Polda Jatim," terangnya.

Tujuan program tersebut agar para personel Polda Jawa Timur bisa lebih leluasa dan maksimal menjalankan tugasnya melayani masyarakat.

"Biar lebih gesit dan cekatan melayani masyarakat," ujarnya.

Baca juga: Puluhan Polisi Gendut Disuruh Lari Tengah Hari Bolong

5. Salah satu program perbaikan kualitas SDM polisi

IlustrasiKOMPAS/DIDIE SW Ilustrasi

Guru Besar Ilmu Politik Universitas Indonesia Maswadi Rauf mengatakan, Komjen Tito Karnavian harus melakukan pembenahan insitusi Polri dan perbaikan mutu sumber daya manusia.

Salah satu program yang harus diteruskan, kata dia, adalah program menurunkan berat badan dan mengecilkan perut bagi polisi gendut.

"Program mengecilkan perut gendut bagus itu, kalau diteruskan. Itu termasuk juga memperbaiki kualitas SDM di Polri," kata Maswadi, saat dihubungi Kompas.com, Jum'at (24/6/2016).

Menurut dia, kondisi fisik personel polisi juga harus diperhatikan, termasuk polisi gendut. Alasannya, menurut Maswadi, kegiatan polisi juga mengandalkan kekuatan fisik.

"Di jalan dapat dilihat banyak polisi yang masih gendut perutnya. Itu kan tidak pantas, maka perlu ada pembinaan SDM," ujar dia.

Baca juga: Perbaiki SDM, Tito Disarankan Teruskan Program untuk Polisi Gendut

Sumber: KOMPAS.com (Ayu Rachmaningtyas, Achmad Faizal)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com