KOMPAS.com - Kawasah hutan di lereng Gunung Panderman di Kota Batu, Malang, terbakar pada hari Minggu (21/7/2019).
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, kebakaran di Gunung Panderman tidak menimbulkan korban jiwa.
Para pendaki di Gunung Panderman pun semuanya selamat, termasuk dua pendaki terakhir yang berhasil turun gunung.
Sementara itu, upaya pemadaman kebakaran terus dilakukan petugas. Setidaknya ada 200 petugas yang terlibat dalam pemadaman tersebut.
Berikut ini fakta lengkapnya:
Menurut Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Batu, Achmad Choirur Rochim, dua pendaki terakhir yang berhasil turun adalah M Adnan Fanani dan Firgiawan Listanto.
"Saat ini dua orang pendaki terakhir atas nama M Adnan Fanani dan Firgiawan Listanto yang berasal Kabupaten Mojokerto sudah turun dan berada di pos pantau Gunung Panderman," ujar Rochim melalui keterangan tertulis, Minggu malam.
Berdasar informasi tersebut, (BPBD) Kota Batu memastikan tidak ada pendaki yang terjebak akibat kebakaran yang melanda hutan lereng Gunung Panderman di Kota Batu, Minggu (21/7/2019).
"Saat ini dua orang pendaki terakhir atas nama M Adnan Fanani dan Firgiawan Listanto yang berasal Kabupaten Mojokerto sudah turun dan berada di pos pantau Gunung Panderman," ujar Rochim melalui keterangan tertulis, Minggu malam.
Baca juga: Gunung Panderman Terbakar, 2 Pendaki Terakhir Selamat
Menurut Rochim, titik api mulai terlihat pada pukul 19.45 WIB. Api terus membesar membakar hutan lereng Gunung Panderman.
Berdasar pantauan petugas, titik api berada di petak 227. Tim gabungan terus memantau pergerakan api dan mengantisipasi agar tidak menjalar ke permukiman.
"Semua masih bergerak menuju lokasi titik kumpul di Toyomerto, Desa Pesanggrahan. Nantinya setiba di lokasi titik kumpul akan dilakukan koordinasi dan kaji cepat untuk menentukan rencana operasi pemadaman," kata Rochim.
Baca juga: Gunung Panderman di Kota Batu Terbakar, Petugas Data Pendaki
Sekitar 200 personel tim gabungan dikerahkan untuk memadamkan kebakaran hutan Gunung Panderman, Kota Batu, Jawa Timur, Senin (22/7/2019).
Sampai saat ini, sebagian titik api masih terus menjalar di hutan Gunung Panderman.
"Yang diterjunkan 200 lebih personel. Terdiri dari BPBD, TNI-Polri, Pehutani, LMDH dan relawan lainnya," kata Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Penanggulangan Bencana (Penanggulangan Bencana) pada BPBD Kota Batu, Suhartono di pos pantau kebakaran, Senin.
Baca juga: Kebakaran Lahan di Pekanbaru Meluas, Pemadaman Sulit Dilakukan
Tim gabungan melakukan pemadaman dengan cara manual, yaitu dengan memukul api pakai ranting dan menyekatnya supaya tidak terus menjalar.
"Pemadaman manual pakai gebyok (dipukul pakai ranting) dan disekat," kata Suhartono.
Menurutnya, tim terbagi dalam tiga kelompok. Ada yang memadamkan di kawasan puncak, ada yang di petak 227 atau kawasan Curah Banteng dan Parang Putih serta di daerah perbatasan hutan produksi.
Suhartono mengatakan, meski belum padam total, situasi kebakaran di kawasan puncak Gunung Panderman sudah bisa dikendalikan.
Baca juga: 5 Fakta Kebakaran Gunung Panderman, 2 Pendaki Selamat hingga Belum Diketahui Luas Area Kebakaran
Salah satu kendaa pemadaman adalah medan di lokasi itu cukup terjal dengan kemiringan yang curam.
"Di puncak sudah terkondisikan. Tinggal ada bara api yang perlu dipantau. Kalau untuk yang di Curah Banteng dan Parang Putih masih dilakukan pemadaman karena sulitnya medan yang menjadi kendala," ungkap Suhartono.
Seperti diberitakan sebelumnya, hutan di Gunung Panderman, Kota Batu, Jawa Timur terbakar sejak kemarin, Minggu (21/7/2019).
Api pertama kali terpantau sekitar pukul 19.45 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran hutan Gunung panderman itu. Seluruh pendaki berhasil turun dengan selamat.
Baca juga: Gunung Panderman Terbakar, 200 Personel Gabungan Dikerahkan Padamkan Api
Hingga Senin (22/7/2019), api masih terpantau melalap kawasan hutan di lereng Gunung Panderman.
Kondisi medan yang curam membuat tim pemadam kebakaran kesulitan mengendalikan kebakaran tersebut.
Rochim mengatakan, titik api yang masih terus menjalar berada di petak 227 atau kawasan Curah Banteng dan Parang Putih. Kemiringan tebing di lokasi itu melebihi 60 derajat, sehingga membahayakan bagi petugas.
"Kemiringan di atas 60 derajat. Kalau dijangkau pun akan membahayakan petugas," katanya di pos pantau Megastar, Senin.
Sementara itu, Rochim mengatakan, terhitung sampai Senin, pada pukul 14.00 WIB, perkiraan lahan yang sudah terbakar mencapai 60 hektare.
"Sekitar 60 hektar yang terbakar," kata Achmad.
Baca juga: Lahan yang Terbakar di Gunung Panderman Mencapai 60 Hektare
Sumber: KOMPAS.com (Andi Hartik)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.