KOMPAS.com - Sebanyak empat dusun di Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang, terkena dampak tumpahan minyak Pertamina.
Empat dusun tersebut terletak di pesisir pantai dan saat ini warga khawatir tumpahan minyak akan mencemari tambak-tambak ikan milik mereka.
Sementara itu, Kemenhub bersama PT Pertamina (Persero) masih berupaya untuk mengatasi insiden kebocoran minyak dan gas di sekitar anjungan Lepas Pantai YYA-1 area Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ).
Insiden kebocoran tersebut terjadi sejak 12 Juli 2019 di Pantai Utara Jawa Karawang, Jawa Barat.
Berikut ini fakta lengkapnya:
Sebagian ceceran minyak di pasir itu sebagian meleleh dan mengalir. Bahkan, ada yang menyalakan api pada tumpahan tersebut dengan menambahkan beberapa batang kayu.
"Sejak kemarin mulai ada," kata Tagyo, warga Cemarajaya, kepada Kompas.com, Senin (22/7/2019).
Namun, ia mengaku tak mengetahui secara persis dari mana ceceran minyak tersebut.
"Kemarin belum begitu bau seperti minyak tanah seperti sekarang," tambah dia. Hal yang sama disampaikan Uum, pengeloka salah satu tempat makan.
Baca juga: Kekhawatiran Dampak Tumpahan Minyak Pertamina di Karawang
Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengaku segera memanggil Pertamina terkait kebocoran minyak di laut Karawang.
"Kami akan panggil yang bersangkutan (Pertamina) Kamis besok," kata Cellica, melalui pesan singkat, Senin (22/7/2019).
Sementara itu, Kepala Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang, Yong Lim Supardi berharap, tumpahan minyak di sepanjang pantai Desa Cemarajaya cepat tertangani.
"Kami berharap cepat tertangani," kata Yong Lim, ditemui di Kantor Desa Cemarajaya, Senin (22/7/2019).