KOMPAS.com - Maskhun Arif Hidayat (48), warga Desa Bina Karya, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) Provinsi Sumatera Selatan yang berjalan kaki 876 kilometer dari rumahnya ke Jakarta mengaku mengonsumsi telur dan madu setiap hari untuk menjaga staminanya.
Maskhun Arif Hidayat seorang Banser yang nazar jalan kaki dari tempat tinggalnya menuju ke Jakarta. Dia berangkat Senin 91/7/2919) dan tiba di Kantor Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Rabu (17/7/2019).
"Saya dibekali istri madu satu botol dan telur ayam kampung. Tapi saat habis, saya dapat telur dan madu dari sahabat-sahabat di jalan," jelas lelaki yang akrab dipanggil Dayat, saat dihubungi Kompas.com, Senin (22/7/2019).
Dia mengonsumsi telur saat malam hari sebelum tidur dan pagi hari sebelum melanjutkan perjalanan.
Baca juga: Lemas Jalani Nazar 40 Hari di Puncak Gunung Muria, Seorang Pria Dievakuasi
Sepanjang perjalanan dari Musi Rawas Utara ke Jakarta, laki-laki kelahiran Cilacap ini didampingi oleh rekan-rekannya sesama Banser. Mereka secara bergantian menemani hingga batas wilayah kerja mereka.
"Biasanya teman Banser dari PAC A kawal sampai wilayah B terus ditemani dengan Banser dari PAC B. Terus gitu gantian sampai saya tiba di Jakarta. Sahabat-sahabat saya juga yang mengatur saya istirahat di mana," katanya.
Walaupun menempuh perjalanan yang sangat melelahkan, Dayat mengaku tidak pernah meninggalkan salat lima waktu. Dan saat salat, dia gunakan untuk beristirahat sejenak.
"Saya mulai jalan jam 6 pagi dan istirahat jam 12 malam. Gantian waktunya. Tapi kadang setelah jalan kaki 15 kilometer terus istirahat sebentar," tambahnya.
Baca juga: Jokowi Jadi Presiden, Pria Ini Jalan Kaki Sejauh 876 Km dari Rumahnya ke Jakarta
Uniknya, sepanjang perjalanan Maskhun memilih menggunakan sarung. Selain lebih nyaman, sarung sudah menjadi identiknya sebagai orang NU.
"Saya bawa 3 sarung, dua kaos, dan satu seragam banser. Rasanya nyaman saja jalan pakai sarung," jelasnya.
Baca juga: Petani Asal Bengkulu Ini Nazar Jalan Kaki 544 Km Jika Jadi Anggota DPD
Saat berangkat dari rumah, Senin (1/7/2019) Dayat menggunakan sandal, namun saat sampai di Lampung Tengah dia membeli sepatu seharga Rp 260.000 dan saat sampai di Bakauheni sepatu miliknya jebol. Dia kembali membeli sepatu seharga Rp 180.000.
"Semua yang membelikan adalah sahabat-sahabat. Saya bersyukur bertemu dengan banyak orang-orang baik," jelasnya.
Untuk bekal perjalanan selama 17 hari, Maskhun mengaku membawa uang saku sebanyak Rp 1.000.000. Sebagian uang tersebut dia gunakan untuk biaya makannya dan teman-temannya saat mulai berangkat dari Musi Rawas Utara.
"Sekarang sisa Rp 350.000 saya simpan," jelasnya.
Baca juga: Gantikan Amien Rais, Pria Ini Jalan Kaki dari Yogya ke Jakarta
Dayat mengakui uang tersebut hasil pinjaman dari bosnya. Dia berjanji akan segera mengembalikannya setelah tiba di Sumatera.
"Saya akan mengembalikannya dalam bentuk uang tunai atau dalam bentuk tenaga. Anggap bayaran dari pekerjaan," ungkapnya.
Selama di Jakarta ia telah bertemu KH Ma'ruf Amin dan Ketua Umum PB NU, KH Said Aqil Siroj.
Dayat masih berharap bisa bertemu langsung dengan Presiden Joko widodo.
"Kalau ketemu saya mau bilang semoga bapak tetap bisa menjaga persatuan dan menjaga agar bangsa ini tidak terpecah belah," katanya.
Baca juga: Ini Alasan Lilik Gantikan Amien Rais Jalan Kaki Yogya-Jakarta
Namuh karena masih belum ada kepastian waktu untuk bertemu Presiden Jokowi, Dayat berencana pulang lebih dahulu ke rumahnya pada Selasa (23/7/2018) sore.
"Saya pulang naik bus karena masih mau mampir ke beberapa sahabat. Tapi rasanya sudah tenang karena nazar saya jalan kaki sudah selesai. Tinggal ketemu Pak Jokowi saja yang belum,"pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.