Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Kaki 876 Km untuk Penuhi Nazar, Banser ini Pakai Sarung dan Makan Telur Setiap Hari

Kompas.com - 22/07/2019, 15:26 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Maskhun Arif Hidayat (48), warga Desa Bina Karya, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) Provinsi Sumatera Selatan yang berjalan kaki 876 kilometer dari rumahnya ke Jakarta mengaku mengonsumsi telur dan madu setiap hari untuk menjaga staminanya.

Maskhun Arif Hidayat seorang Banser yang nazar jalan kaki dari tempat tinggalnya menuju ke Jakarta. Dia berangkat Senin 91/7/2919) dan tiba di Kantor Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Rabu (17/7/2019).

"Saya dibekali istri madu satu botol dan telur ayam kampung. Tapi saat habis, saya dapat telur dan madu dari sahabat-sahabat di jalan," jelas lelaki yang akrab dipanggil Dayat, saat dihubungi Kompas.com, Senin (22/7/2019).

Dia mengonsumsi telur saat malam hari sebelum tidur dan pagi hari sebelum melanjutkan perjalanan.

Baca juga: Lemas Jalani Nazar 40 Hari di Puncak Gunung Muria, Seorang Pria Dievakuasi

Sepanjang perjalanan dari Musi Rawas Utara ke Jakarta, laki-laki kelahiran Cilacap ini didampingi oleh rekan-rekannya sesama Banser. Mereka secara bergantian menemani hingga batas wilayah kerja mereka.

"Biasanya teman Banser dari PAC A kawal sampai wilayah B terus ditemani dengan Banser dari PAC B. Terus gitu gantian sampai saya tiba di Jakarta. Sahabat-sahabat saya juga yang mengatur saya istirahat di mana," katanya.

Walaupun menempuh perjalanan yang sangat melelahkan, Dayat mengaku tidak pernah meninggalkan salat lima waktu. Dan saat salat, dia gunakan untuk beristirahat sejenak.

"Saya mulai jalan jam 6 pagi dan istirahat jam 12 malam. Gantian waktunya. Tapi kadang setelah jalan kaki 15 kilometer terus istirahat sebentar," tambahnya.

Baca juga: Jokowi Jadi Presiden, Pria Ini Jalan Kaki Sejauh 876 Km dari Rumahnya ke Jakarta

Uniknya, sepanjang perjalanan Maskhun memilih menggunakan sarung. Selain lebih nyaman, sarung sudah menjadi identiknya sebagai orang NU.

"Saya bawa 3 sarung, dua kaos, dan satu seragam banser. Rasanya nyaman saja jalan pakai sarung," jelasnya.

Baca juga: Petani Asal Bengkulu Ini Nazar Jalan Kaki 544 Km Jika Jadi Anggota DPD

 

Ganti sepatu dua kali dan bekal tinggal Rp 350.000

Saat berangkat dari rumah, Senin (1/7/2019) Dayat menggunakan sandal, namun saat sampai di Lampung Tengah dia membeli sepatu seharga Rp 260.000 dan saat sampai di Bakauheni sepatu miliknya  jebol. Dia kembali membeli sepatu seharga Rp 180.000.

"Semua yang membelikan adalah sahabat-sahabat. Saya bersyukur bertemu dengan banyak orang-orang baik," jelasnya.

Untuk bekal perjalanan selama 17 hari, Maskhun mengaku membawa uang saku sebanyak Rp 1.000.000. Sebagian uang tersebut dia gunakan untuk biaya makannya dan teman-temannya saat mulai berangkat dari Musi Rawas Utara.

"Sekarang sisa Rp 350.000 saya simpan," jelasnya.

Baca juga: Gantikan Amien Rais, Pria Ini Jalan Kaki dari Yogya ke Jakarta

Dayat mengakui uang tersebut hasil pinjaman dari bosnya. Dia berjanji akan segera mengembalikannya setelah tiba di Sumatera.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com