Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-tsunami, Nelayan Benahi Pesisir Pantai dengan Transplantasi Ratusan Terumbu Karang

Kompas.com - 22/07/2019, 05:43 WIB
Erna Dwi Lidiawati,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PALU, KOMPAS.com - Terumbu karang yang tumbuh di wilayah pesisir pantai di kawasan Teluk Palu, rusak parah saat diterjang tsunami 28 September 2019 lalu.

Akibatnya, tangkapan nelayan Teluk Palu menurun. Namun, para nelayan tak mau berputus asa.

Mereka kemudian mencoba membuat transplantasi terumbu karang bersama sukarelawan Arsitek Komunitas Palu.

Awalnya, mereka mengambil bibit karang di wilayah Kabupaten Donggala. Kurang lebih jaraknya 11 kilometer dari Pantai Mamboro Barat, Kota Palu.

Baca juga: Bahagianya Anak-anak Korban Gempa Palu, Tak Lagi Belajar Beralaskan Perlak

Setelah itu, bibit karang berukuran 10 hingga 15 sentimeter mereka tancapkan di atas adonan semen yang dicetak seperti balok. Kemudian, dijemur hingga adonan semen mengeras.

"Nah, kami menanam transplantasi terumbu karang ini di dasar laut," kata Ahmad Maliki (40), salah seorang nelayan Pantai Mamboro Barat, Minggu (21/7/2019).

Sebanyak 29 media tanam dengan total 116 bibit karang itu diletakan di dasar laut yang berjarak 250 meter dari bibir pantai. Terumbu karang yang dipilih nelayan untuk ditanam berjenis karang jahe.

Baca juga: Gerebek Pesta Sabu, Polisi di Palu Dilempari Batu dan Diacungi Senjata Tajam oleh Warga

Menurut warga setempat, jenis karang jahe ini mudah tumbuh dan berkembang dalam waktu delapan bulan hingga satu tahun.

Ahmad Maliki, dan masyarakat nelayan lain yang terlibat dalam aksi penanaman berharap terumbu karang ini bisa tumbuh dan berkembang.

Sehingga masyarakat nelayan di wilayah itu bisa mendapatkan ikan lebih mudah. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com