Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Separatis Kembali Berulah, Satu Anggota TNI Gugur di Nduga

Kompas.com - 20/07/2019, 22:04 WIB
Kontributor Wamena, John Roy Purba,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


WAMENA, KOMPAS.com - Kelompok sparatis di Kabupaten Nduga, Papua, kembali berulah, Sabtu (20/7/2019). Kali ini, ulah kelompok separatis tersebut kembali menelan korban jiwa.

Satu anggota TNI bernama Prada Usaman Hambelo gugur saat bertugas. Usaman yang merupakan personel pengamanan pembangunan Jalan Trans Papua, disebut terkena tembakan di bagian pinggang.

Informasi yang diperoleh Kompas.com, Kelompok Seperatis Bersenjata (KSB) menyerang pasukan TNI yang tengah bertugas mengamankan pembangunan Jembatan Yuguru-Kenyam, yang merupakan proyek pembangunan Jalan Trans Papua.

Pembangunan tersebut terletak di Distrik Yuguru, Kabupaten Nduga.

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf M Aidi mengungkapkan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.45 WIT, saat anggota TNI sedang melaksanakan istirahat, shalat dan makan siang.

Para personel TNI secara tiba-tiba mendapatkan serangan yang muncul dari semak belukar dengan jarak sekitar 300 meter. Menurut Aidi, serangan dilakukan dengan tembakan rentetan yang muncul dari balik semak belukar secara cepat.

Pelaku yang diduga anggota kelompok pimpinan Egianus Kogoya tersebut diperkirakan berjumlah 4-5 orang.

"Pasukan TNI berusaha membalas tembakan dan melakukan pengejaran. Namun, dengan pertimbangan keamanan, karena medan belukar yang sangat tertutup dan banyak jurang yang curam, maka pengejaran dihentikan," ujar Aidi, Sabtu malam.

Setelah peritiwa itu, lanjut Aidi, pasukan TNI melaksanakan konsolidasi dan pengamanan setempat. Setelah dilaksanakan pengecekan personel, ternyata satu orang prajurit atas nama Prada Usman Hambelo mengalami luka tembak di bagian pinggang sebelah kanan.

"Kejadian tersebut segera dilaporkan ke satuan atas untuk mendapatkan bantuan heli dalam rangka evakuasi. Karena satu-satunya sarana angkutan menuju ke TKP hanya dengan pesawat heli. Namun, karena cuaca hujan di Wilayah Nduga, proses evakuasi tidak dapat dilaksanan hingga malam hari ini," ujar Aidi.

Prada Usaman disebut menghembuskan napas terakhir pada pukul 14.10 WIT.

"Dia adalah pasukan TNI yang gugur sebagai pahlawn pembangunan," kata Aidi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com