ANAMBAS, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Susi Pudjiastuti mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara terbesar kedua setelah China dalam hal penyumbang sampah laut di dunia.
Hal ini terlihat dari banyaknya ditemukan sampah-sampah plastik di laut atau perairan Indonesia. Bahkan, tidak sedikit populasi ikan punah akibatnya.
"Kalau tidak bisa diubah, tidak menutup kemungkinan 2030 laut Indonesia akan lebih banyak sampah plastik dari pada ikannya," kata Susi melalui telepon, Sabtu (20/7/2019).
Baca juga: Banyak Kapal Besar Menangkap Ikan, Nelayan Anambas Curhat kepada Menteri Susi
Susi mengatakan, sampah plastik tidak bisa hancur di laut meski sudah berusia 400 tahun.
Maka, sudah saatnya masyarakat pesisir merubah pola untuk tidak membuang sampah plastik ke laut.
"Saya saja sudah membiasakan tidak menggunakan minuman dalam botol plastik dan memilih menggunakan air dalam gelas seperlunya," ucap Susi.
Baca juga: Menteri Susi Ingin Anambas Jadi Pionir Industri Perikanan dan Wisata
Jika ada masyarakat kedapatan membuang sampah ke laut, Susi menegaskan bahwa pihaknya akan tidak segan-segan memberikan sanksi.
"Orangnya yang saya gantung di pelabuhan. Sebagai menteri, saya bertugas menjaga kedaulatan laut dari penjarah ikan. Sekarang kapal ikan asing sudah tidak ada, malah kita yang merusak. Kalian sebenarnya sudah tahu, tapi masih pada degil," ungkapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.