Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teknologi Ini Mungkinkan Jeruk Berbuah Sepanjang Tahun

Kompas.com - 20/07/2019, 14:47 WIB
Andi Hartik,
Khairina

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian mengembangkan teknologi pembuahan jeruk yang dikenal dengan Bujangseta atau pembuahan jeruk berjenjang sepanjang tahun.

Teknologi itu dapat membuat jeruk berbuah sepanjang tahun.

Saat ini, teknologi bujangseta sudah diterapkan di kebun petani di Banyuwangi.

Hasilnya, jeruk yang biasa panen selama dua sampai tiga kali dalam setahun, meningkat menjadi lima sampai enam kali panen dalam setahun.

Baca juga: Inovasi Mahasiswa Unpad, Kulit Jeruk Nipis Jadi Pembasmi Jentik Nyamuk

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kementerian Pertanian Fadjry Djufry mentargetkan, tahun depan bujangseta bisa diterapkan di petani jeruk seluruh Indonesia.

Fadjry mengungkapkan, persoalan jeruk di Indonesia adalah masa panen yang musiman. Menurutnya, produksi jeruk yang mencapai 2,2 juta ton per tahun sebenarnya sudah mencukupi kebutuhan jeruk nasional.

Hanya saja, produksi jeruk menumpuk di musim tertentu sehingga pada bulan-bulan tertentu stok jeruk habis dan harus mengimpor untuk memenuhi kebutuhan jeruk nasional.

Dengan teknologi bujangseta, kebutuhan jeruk akan terpenuhi sepanjang tahun tanpa melihat musim.

"Indonesia sepanjang tahun ada matahari. Jadi kita bisa mengatur produksi kita," katanya saat di Balai Penelitian Jeruk dan Buah Sub Tropis (Balitjestro) Kota Batu, Jawa Timur, Jumat (19/7/2019).

Baca juga: Jeruk Keprok di Dataran Tinggi Gayo, Ditanam Belanda hingga Jadi Komoditas Utama

Sutopo, peneliti jeruk di Balitjestro Kota Batu menjelaskan, terdapat tiga tahap pemeliharaan bujangseta.

Yakni, manajemen kanopi atau pemangkasan yang dapat memacu pertunasan vegetatif dan generatif supaya lebih seimbang dan penyakit dapat dikendalikan.

Selain itu juga ada manajemen nutrisi. Sutopo mengatakan harus ada kombinasi antara pupuk padat dan cair untuk menambah nutrisi pada tanah.

Frekuensi pemupukan juga harus ditingkatkan. Dari yang hanya tiga kali dalam setahun, ditingkatkan menjadi delapan kali dalam satu tahun.

"Ternyata dengan perbaikan manajemen nutrisi air dan pupuk ini akan menghasilkan pembuahan yang berjenjang," jelasnya.

Berikutnya adalah manajemen pengendalian hama supaya kualitas jeruk tetap terjamin.

Sutopo mengatakan, jika teknologi bujangseta ini sudah diterapkan di seluruh Indonesia, tidak akan ada lagi impor jeruk dan Indonesia akan berpeluang untuk melakukan ekspor.

Saat ini, sudah ada permintaan ekspor jeruk dari sejumlah negara hanya saja Indonesia masih belum bisa memenuhi permintaan itu.

"Permintaan ekspor sudah ada tapi masih belum bisa melayani," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com