Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erupsi Gunung Bromo, Masyarakat Sempat Panik

Kompas.com - 20/07/2019, 09:22 WIB
Khairina

Editor

 

 

JAKARTA, KOMPAS.com-Masyarakat sempat panik saat erupsi Gunung Bromo pada Jumat (19/7/2019) malam.

Namun, menurut  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, kondisi sudah kembali kondusif pascaerupsi.

Plh. Kepala Pusat Data, Informasi,  dan Humas BNPB Agus Wibowo dalam rilisnya mengatakan, erupsi Gunung Bromo yang berada di Provinsi Jawa Timur ini terjadi pada pukul 16:37 WIB.

Baca juga: Bandara Abdulrachman Saleh Tidak Terdampak Erupsi Gunung Bromo

Saat erupsi, tinggi kolom abu tidak teramati. Erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 37 mm dan durasi sekitar 7 menit 14 detik.

Sementara itu, pantauan hingga pukul 06.00 WIB (20/7), cuaca berawan dan mendung. Angin bertiup lemah ke arah barat daya, barat, dan barat laut. Secara visual, gunung terlihat jelas, sedangkan dari parameter lain tremor menerus terekam dengan amplitudo 0.5-1 mm (dominan 1 mm).

Pusat Vulkanologi, Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) mencatat kejadian aliran air disertai material batuan berukuran abu hingga pasir merupakan fenomena alam biasa dan tidak terkait langsung dengan aktivitas erupsi.

"Kejadian banjir diakibatkan karena hujan yang terjadi di sekitar Kaldera Tengger dan puncak Gunung Bromo bersamaan dengan kejadian erupsi yang menghasilkan abu vulkanik," ujar Kepala PVMBG Kasbani, seperti dikutip Agus dari pesan singkat.

PVMBG juga menyebutkan bahwa morfologi kaldera Tengger merupakan topografi rendah yang dikelilingi oleh perbukitan sehingga jika terjadi hujan, aliran air akan bergerak ke arah dasar kaldera.

Endapan batuan di sekitar perbukitan Kaldera Tengger dan puncak Gunung Bromo umumnya terdiri dari produk jatuhan yang bersifat lepas, sehingga akan mudah tergerus oleh air hujan.

Baca juga: Sempat Erupsi, Ini Kondisi Terkini Gunung Anak Krakatau

Masih menurut PVMBG, berdasarkan pemantauan cuaca pada 1 hingga 18 Juli 2019, cuaca di sekitar Gunung Bromo cerah, berawan hingga mendung.

Namun, pada Jumat (19/7/2019), pukul 16.43 WIB PVMBG mencatat satu kali hujan gerimis.

"Curah hujan tercatat di Pos PGA Bromo sebesar 0,4 milimeter. Aliran banjir berasal dari sisi barat daya lereng Gunung Bromo memutari Gunung Batok ke arah barat. Getaran banjir terekam di seismograph dengan amplitudo maksimum 1 mm dan lama gempa 3 menit 20 detik."

Gunung dengan ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut ini masih berstatus level II (Waspada) hingga kini.

 PVMBG merekomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Bromo dan pengunjung, wisatawan atau pendaki tidak diperbolehkan memasuki kawasan dalam radius 1 km dari kawah aktif Gunung Bromo

Berdasarkan catatan sejarah, letusan atau peningkatan kegiatan vulkanik Gunungapi Bromo mulai tercatat sejak tahun 1804. Dilihat dari periode letusan, erupsi dapat berlangsung pendek maupun panjang. Periode pendek terjadi pada durasi beberapa hari saja, seperti pada 12 - 14 Juni 1860, sedangkan periode terpanjang yaitu 16 tahun.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com