Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Menggiurkan Anjing Kampung Garut, Diminati di Sumbar, Harganya Mencapai Rp 1 Juta Per Ekor

Kompas.com - 20/07/2019, 07:30 WIB
Ari Maulana Karang,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Karena tak menyangka ada permintaan tersebut, Erwin tidak bisa memenuhi permintaan mereka.

Namun, setelah itu, Erwin pun menjanjikan akan mencarikan anjing dengan jenis yang sama. Hingga, akhirnya dirinya sengaja mencari anjing-anjing kampung di Garut.

Saat ini, peran Erwin, telah diambil oleh beberapa orang pengepul yang tersebar di empat kecamatan di Garut yaitu Samarang, Bayongbong, Wanaraja dan Leles.

Erwin, saat ini hanya bertugas mengurusi dokumen yang diperlukan agar anjing bisa diberangkatkan ke Sumatera Barat, mulai dari dokumen SKKH hingga kartu vaksin yang jadi bukti hewan yang dikirim sehat dan tidak menyebarkan penyakit rabies.

Baca juga: Kondisi Terkini Wanita yang Bawa Anjing Masuk Masjid di Rumah Sakit Jiwa

Potensi perdagangan anjing kampung Garut

Saat ini, menurut Erwin, potensi ekonomi dari penjualan anjing ke Sumatera Barat, juga telah dilirik sejumlah daerah di Jawa Tengah.

Garut sendiri, saat ini menjadi pengirim anjing terbesar kedua dibawah Kabupaten Sumedang. Namun, Erwin mengklaim anjing-anjing dari Garut lebih sehat karena ketatnya pengawasan dari Dinas Peternakan.

“Kalau di Sumedang, hari ini divaksin dan di lab, hari ini juga bisa dikirim, kalau Garut kan tunggu 14 hari baru bisa dikirim,” katanya.

Menurut Erwin, potensi pengiriman anjing dari Garut, bukan tidak bisa melampaui Sumedang. Namun, Dinas Peternakan membatasi kuota pengiriman tiap tahunnya paling banyak hanya 4.000 ekor saja per tahun.

Padahal, jika ditingkatkan pun pengepul masih bisa memenuhi permintaan pasar.

Baca juga: Kisah Perburuan di Lereng Gunung Slamet, Libatkan 7 Anjing dan Bergerak dari 3 Titik

Malik (31), warga Sawahlunto Sijunjung, Padang Sumatera Barat, yang ditemui di rumah pengepul Didin mengungkapkan, dalam satu bulan dirinya bisa dua kali ke Garut mengambil anjing-anjing yang akan dijualnya kembali di daerahnya.

Setiap satu keberangkatan, dirinya bisa membawa hingga 85 ekor anjing dari Garut.

“Bisa 20 hari sekali, bisa sebulan sekali, tergantung kondisi,” jelas Malik yang mengaku membawa anjing-anjing tersebut menggunakan mobil pick up Grand Max dengan kandang-kandang besi yang telah dibuat khusus untuk mengangkut anjing.

Malik menuturkan, anjing-anjing yang dibawanya, biasanya hanya jenis anjing kampung. Anjing-anjing kampung dari Garut, memang banyak diminati di Sumatera Barat karena bisa untuk dibawa berburu. Sementara, anjing lokal ditempatnya, tidak bisa diajak berburu.

“Di sana itu, semua punya anjing, semua suka anjing untuk berburu,” jelas Malik yang nampak telah terbiasa berbahasa Sunda meski logat Minang-nya kental.

Baca juga: Anjing Dikerahkan untuk Buru Babi Hutan yang Serang 4 Warga

 

Harga anjing kampung bisa tembus Rp 1 juta per ekor

Sementara, ditanya soal harga menurut Malik harga memang sulit ditentukan, karena bicara soal anjing hobi, biasanya ada faktor-faktor kesukaan yang sangat mempengaruhi. Jadi, bukan hanya dilihat dari umur dan jenis anjingnya saja.

“Kalau beli dari sini Rp 500.000, kita bisa jual Rp 1 juta, bisa lebih, kalau laku Rp 1 juta, buat ongkos Rp 300.000, makan Rp 100.000, kita dapat sisa Rp 100.000,” katanya.

Menurut Malik, di daerahnya berburu babi menjadi satu kebiasaan masyarakat, makanya setiap rumah yang ada di daerahnya, terutama yang ada di daerah pinggiran hutan dan perkebunan, pasti memiliki anjing peliharaan yang bisa diajak berburu.

“Di daerah perkotaan sama juga, hanya berburunya berbeda, tidak sering-sering, tapi banyak juga yang pelihara anjing,” ujarnya.

Baca juga: Bocah 6 Tahun Digigit Anjing Saat Berlibur, Ini Tanggapan Manajer Vila

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com