Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Lahan di Pekanbaru Meluas, Pemadaman Sulit Dilakukan

Kompas.com - 19/07/2019, 20:48 WIB
Idon Tanjung,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di Kelurahan Air Hitam, Kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru, Riau, Jumat (19/7/2019). Kebakaran kian meluas sehingga api sulit dipadamkan oleh petugas.

Petugas gabungan dari TNI, Manggala Agni Daops dan BPBD Pekanbaru berjibaku memadamkan api. Petugas terbagi di dua titik.

Namun, saat pemadaman, terdapat beberapa kendala, seperti sumber air minim, cuaca panas dan angin kencang, serta kabut asap mengepul di lahan yang terbakar.

"Kami juga terkendala mesin pompa air. Di tim kami ini cuma satu mesin. Setidaknya ada dua mesin lagi yang kami butuhkan, supaya api cepat kami padamkan. Jadi, kami berdayakan peralatan yang ada," kata Komandan Tim (Dantim) III Sub Satgas Karhutla Pekanbaru Pelda AM Tambunan, kepada Kompas.com, di lokasi kebakaran, Jumat.

Baca juga: Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Sebabkan Kebakaran Lahan di Aceh

Selain itu, lanjut dia, akses menuju lokasi lahan yang terbakar cukup jauh dan sulit dilalui. Petugas harus merebah semak belukar untuk menjangkau titik api.

Menurut Tambunan, titik api yang sulit dijangkau harus dipadamkan dengan menggunakan heli water bombing. Karena dikhawatirkan kebakaran akan terus meluas.

"Kami butuh bantuan heli water bombing untuk pemadaman titik api yang tidak bisa dijangkau. Dan di lokasi juga mesti dibuat embung untuk mendapatkan sumber air. Kalau air di parit terbatas," tambah anggota Koramil 06/Sukajadi ini.

Dia menyebutkan, kebakaran lahan semak belukar tanah gambut ini, terjadi sejak kemarin, Kamis (18/7/2019).

"Kebakaran lahan ini sejak kemarin. Sudah dua hari kami pemadaman. Hari ini api cukup besar, karena cuaca sangat panas dan angin kencang," sebut Tambunan.

Baca juga: Puntung Rokok Picu Kebakaran Lahan di Bangka

Dia memperkirakan, luas lahan yang terbakar mencapai 10 hektare. Lahan tersebut milik masyarakat, yang belum diketahui penyebab terbakar.

"Hari ini sedikit bertambah. Tadi ada titik api baru di dekat lokasi yang sudah terbakar," tutup Tambunan.

Pantauan Kompas.com, menjelang magrib seluruh petugas sudah meninggalkan lokasi.

Karena pemadaman tidak dilakukan hingga malam hari, dan dilanjutkan keesokan harinya.

Kondisi kebakaran terlihat masih cukup parah. Dua titik api yang tampak mengeluarkan asap hitam membumbung tinggi ke udara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com