Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yogyakarta Dingin, Warga Pakai Jaket Tebal hingga Minum Jahe Panas

Kompas.com - 19/07/2019, 17:21 WIB
Wijaya Kusuma,
Farid Assifa

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Beberapa hari terakhir ini, suhu di Yogyakarta terasa lebih dingin, terutama pada malam hari hingga dini hari.

Berbagai cara dilakukan warga untuk menjaga badan tetap hangat saat beraktivitas di luar ruangan.

Salah satu warga Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Willibrodus (33), menuturkan, suhu dingin sudah mulai terasa sejak bulan lalu.

"Saya merasakan sejak akhir Juni lalu mulai dingin, tapi kadang juga sumuk (gerah). Tapi beberapa hari ini memang dingin," ujar Willibrodus, Jumat (19/7/2019).

Willibrodus mengaku sering beraktivitas hingga malam hari. Setiap beraktivitas malam hari, ia selalu mengenakan jaket tebal dan kaus kaki.

Baca juga: Suhu Ekstrem Dingin dan Panas Rusak Tanaman di Bandung, Petani Terancam Merugi

Tak hanya itu, warga Hargobinangun ini juga mengenakan buff untuk menutup hidung hingga leher dan telinganya.

Sebelum berkendara malam hari, Willibrodus juga mempunyai cara khusus agar badannya tetap hangat.

"Daerah rumah saya kan tinggi, jadi dingin. Sebelum perjalanan pulang, saya oleskan minyak kayu putih dulu ke badan, lalu pakai jaket," katanya.

Cara itu diakui Willibrodus cukup efektif untuk menjaga badannya tetap hangat saat beraktivitas malam hari di luar ruangan ataupun perjalanan dengan sepeda motor.

"Saat dingin seperti ini, minyak kayu putih tidak pernah lupa saya bawa," ucapnya.

Berbeda dengan Willibrodus, warga Desa Baleharjo, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, Bayu Hartanto (34), memilih meminum minuman panas untuk menjaga tubuhnya tetap hangat.

"Ya, kalau jaket pasti pakai, tapi saya malam ya minum jahe panas. Ya, kalau di rumah enggak ada, ya beli di angkringan," tuturnya.

Bayu mengatakan, mertuanya berjualan pecel lele di pinggir jalan setiap malam. Meski tidak setiap malam datang ke warung, ketika ada waktu luang atau sedang ramai dirinya membantu.

"Ya, kalau sekarang dingin gini, saya milih yang goreng, kan anget dekat dengan api. Soalnya warungnya kan di pinggir jalan, jadi ya terasa dingin," katanya sambil tertawa.

Penyebab suhu dingin

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com