Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Hari ke-20 Pencarian Helikopter MI-17 yang Hilang di Papua

Kompas.com - 19/07/2019, 17:15 WIB
Dhias Suwandi,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Tanda-tanda keberadaan Helikopter MI-17 milik TNI AD yang hilang kontak sejak 28 Juni 2019 di Kabupaten pegunungan Bintang, Papua, belum juga ditemukan.

Hingga Jumat (19/07/2019), proses pencarian sudah memasuki hari ke-20. Namun, Mabes TNI menyatakan belum ada kebijakan untuk menghentikan pencarian tersebut.

"Evaluasi setiap hari dilakukan, dari hasil itu kita tentukan strategi untuk hari berikutnya. Perkembangan pencarian juga dimonitor oleh keluarga korban. Kami tidak tinggal diam," ujar Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi, di Jayapura.

Meski intensitas pencarian melalui jalur udara akan diturunkan, hingga kini hal tersebut belum dilakukan.

Menurut Aidi, 2 unit Helly Bell, 1 unit Pesawat CN235 dan CN235 MPA masih diberdayakan untuk mencari helikopter MI-17.

"TNI sudah memaksimalkan segala potensi yang kami miliki, walau ini bukan tugas pokok kami, karena masih ada tugas pokok lainnya yang harus tetap kami lakukan," tuturnya.

Baca juga: Fakta di Balik Pencarian Heli MI-17 di Papua, Heli Buatan Rusia hingga Pesawat CN235 MPA Diterjunkan

Proses pencarian di wilayah pegunungan tengah Papua, menurut Aidi, memiliki berbagai tantangan, mulai dari sisi geografis hingga faktor cuaca. Ditambah dengan minimnya informasi dari masyarakat, membuat proses pencarian lebih sulit lagi.

"Wilayahnya masih tertutup hutan belantara yang nyaris belum terjamah oleh manusia. Tidak ada pemukiman, sehingga informasi sangat minim," kata Aidi.

Selain tim udara, kini Tim SAR Darat juga masih terus diturunkan dengan prioritas tugas mencari informasi dari masyarakat. Tim tersebut berada di Distrik Kiwirok dan terus bergerak menyisir kampung-kampung yang ada di wilayah tersebut.

"Prajurit kami masih menginap di hutan. Mereka menyusur kampung-kampung untuk mendapat informasi dari masyarakat. Jumlah personel juga disesuaikan dengan kapasitas helikopter," kata Aidi.

Diberitakan sebelumnya, Helikopter MI-17 milik TNI AD hilang kontak sesaat setelah lepas landas dari Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, menuju Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Jumat (28/6/2019).

Pesawat tersebut dilaporkan membawa 12 orang, terdiri dari tujuh orang kru dan lima orang personel Satgas Yonif 725/Wrg yang akan melaksanakan pergantian Pos.

Helikopter tersebut tengah melakukan misi pendorongan logistik (Dorlog) ke Pos Udara Pengamanan Perbatasan (Pamtas) di Distrik Okbibab.

Bertolak dari distrik Okbibab, penerbangan dilanjutkan ke Bandara Oksibil untuk pengisian bahan bakar. Pada pukul 11.44 WIT, Heli MI-17 take off dari Bandara Oksibil menuju Sentani.

Sesuai perkiraan ekstimasi waktu, seharusnya MI-17 mendarat di Sentani pukul 13.11 WIT. Namun, hingga kini belum ada komunikasi ataupun berita tentang keberadaan heli tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com