Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lulusan Sekolah Pariwisata Banyak Dicari, 77 Persennya Sudah Bekerja Meski Belum Wisuda

Kompas.com - 19/07/2019, 17:11 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

"Saya mau nanti SDM kita yang menguasai sektor-sektor pariwisata, SDM lokal kita. Ini adalah salah satu bentuk cinta kita pada daerah. Jangan yang punya kita, tapi yang kerja malah orang luar Sumut semua. Untuk itu, terapkan ilmu kalian itu," katanya.

Baca juga: Menyelisik Peran Milenial Majukan Pariwisata Indonesia…

Direktur Poltekpar Medan Anwari Masatip mengatakan, wisuda kali ini adalah momen luar biasa dan kebanggaan karena acaranya dihadiri menteri dan gubernur.

Dirinya berharap hal ini menjadi motivasi bagi wisudawan untuk memberikan kontribusi terbaik dalam bidang pariwisata, khususnya di Sumatera Utara.

Poltekpar Medan dalam melaksanakan pendidikannya dibekali program 3C yaitu Curriculum, Certification, and Centre of Excelent.

Kurikulum dirumuskan berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), Mutual Recognition Arrengment on Tourism Professionals ASEAN), dan juga capaian pembelajarannya diselaraskan dengan Global Code of Etic of Tourism by UNWTO.

Selain itu, penelitian dan pengabdian masyarakat Poltekpar Medan difokuskan di kabupaten sekitar kawasan pariwisata Danau Toba.

Baca juga: Danau Toba dan Borobudur, Bali Baru Paling Bermasalah soal Penataan Ruang

Pada Oktober 2018, pihaknya melakukan kegiatan pelatihan dan pengabdian masyarakat sebanyak 14 kelompok dengan lokus kegiatan di Kabupaten Humbang Hasundutan.

"Ini merupakan satu upaya yang dapat kami lakukan dalam menjalankan tugas Poltekpar Medan sebagai Centre of Excelent untuk mendukung pengembangan pariwisata Danau Toba. Kami juga menyediakan beasiswa putra daerah," ungkap Anwari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com