Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Beramai-ramai ke Makam Kuno yang Baru Ditemukan, Ini Alasannya

Kompas.com - 19/07/2019, 17:02 WIB
Slamet Priyatin,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

KENDAL, KOMPAS.com - Makam kuno bernisan batu karang yang ditemukan warga di pekarangan di Desa Kumpulrejo RT 03/ RW 03, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal Jawa Tengah, semakin banyak dikunjungi orang.

Ada yang sekadar berdoa membaca tahlil, ada juga yang berdoa memohon kesembuhan bagi anaknya yang sakit. Seperti yang dilakukan oleh Sugiyah (48), warga Korowelang Anyar Cepiring, Jumat (19/7/2019).

Sugiyah membawa anaknya berinisial RZ (10), penderita sakit lumpuh (polio).

“Saya berdoa kepada Gusti Allah, supaya anak saya sembuh. Cuma doa saya di sini,” kata Sugiyah usai membasuh kaki anaknya dengan air.

Sugiyah mengaku baru mengetahui bahwa ada makam baru yang ditemukan saat menonton televisi. Namun, Sugiyah tidak mengetahui asal-usul makam tersebut.

Agus Sulistyo (28), warga Kaliwungu Selatan, juga datang mengunjungi makam hanya untuk berdoa. Agus juga ingin melihat kondisi makam yang sedang ramai dibicarakan orang itu.

“Makamnya masih utuh. Padahal sudah tua, dan sebelumnya terpendam dalam tanah,” ujar Agus.

Agus berharap makam tersebut bisa dirawat dengan baik, dan bisa menguak sejarah desa, sehingga bisa menjadi pengetahuan bagi anak cucu warga setempat.

Turyadi (37), warga yang tinggal di sekitar makam mengatakan, seminggu setelah ditemukannya makam itu, banyak orang yang berkunjung. Ada yang berdoa, ada yang sekadar ingin mengetahui makamnya saja.

Menurut Turyadi, pengunjung yang datang tetap diawasi, untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan.

Makam bernisan batu karang tersebut ditemukan oleh Catur (55),  warga RT. IV/01 Kumpulrejo Patebon, (22/06). Saat itu, dirinya sedang membuat blumbang (lubang penampung air hujan) di pekarangan belakang rumah.

Sebelum membuat lubang, Catur menebang lima pohon pisang yang ada di lokasi. Saat baru beberapa kali mencangkul tanah, terlihat sebuah batu nisan.

“Pacul saya sempat mengenai batu nisan dari karang. Lalu saya berhenti dan melaporkan ke beberapa tetangga,” kata Catur.

Catur, menjelaskan penggalian lubang mulai dikerjakan kembali, Jumat (22/06). Kali ini Catur dibantu oleh 3 orang, yaitu Mercy, Khazan, dan Madun. Semakin dalam mereka memacul tanah tersebut, semakin terlihat jelas makam bernisan batu karang.

“Setelah makam tetlihat semua kami berhenti. Beberapa batu karang yang ada juga kami temukan di situ,  kami tata di antara dua nisan,” akunya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com