Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangandaran Sejuk Rasa Lembang, Turis Betah Berlama-lama di Pantai

Kompas.com - 19/07/2019, 09:09 WIB
Candra Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PANGANDARAN, KOMPAS.com - Cuaca di Pangandaran, Jawa Barat, sebulan terakhir sangat sejuk. Berdasarkan website BMKG, Jumat (19/7/2019), suhu terendah di Pangandaran mencapai 23 derajat Celcius pagi hari dan tertinggi sekitar 33 derajat Celcius.

Biasanya, suhu udara di pagi hari mencapai 26 derajat Celcius. Suhu terus naik saat beranjak siang.

Ademnya cuaca di Pangandaran membuat wisatawan betah berlama-lama liburan di sana. Seperti dikatakan Ani Riani, wisawatan asal Bandung.

"Cuacanya sejuk. Sore dan pagi hari di tepi pantai malah dingin," kata dia saat ditemui di Pangandaran, Jumat.

Baca juga: Suhu Bandung 15,4 Derajat Celsius, Warga Minum Vitamin dan Mandi Pakai Air Hangat

Biasanya, kata dia, suhu udara di pagi hari sudah hangat. Menjelang siang, suhu menjadi lebih panas.

"Sekarang adem, jadi betah berlama-lama main di pantai," sebutnya.

Hal senada dikatakan Selly Nugraha, wisatawan asal Tasikmalaya. Dia dan keluarganya berangkat Kamis siang dari rumah.

"Tiba di Pangandaran sore. Cuaca di sini memang sejuk, berbeda dengan beberapa bulan lalu saat saya ke sini," ucapnya.

Ketua Forum Kordinasi Tagana Pangandaran, Nana Suryana mengatakan, suhu adem sudah berlangsung sekitar satu bulan. Biasanya, kata dia, cuaca memang agak dingin saat kemarau panjang.

"Ini mungkin karena lagi musim kemarau panjang," ucapnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

Cuaca seperti ini, lanjut Nana, berdampak positif bagi nelayan. Musababnya, nelayan tidak perlu terlalu jauh ke tengah laut mencari ikan.

"Ikan biasanya ke pinggir. Saat ini musim panen bagi nelayan," jelasnya.

Baca juga: Suhu Dingin di Garut, Pemerintah Bagikan 3.000 Selimut

Dampak positif lainnya dirasakan wisatawan. Mereka betah berlama-lama bermain air, maupun main pasir di tepi pantai.

"Mereka jadi betah. Ini Pangandaran rasa Lembang," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com