Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Anggota TNI Dikeroyok Saat Bertugas, Puluhan Warga Ditangkap

Kompas.com - 19/07/2019, 07:26 WIB
Rachmawati

Editor

BATANGHARI, KOMPAS.com - Kelompok Serikat Mandiri Batanghari (SMB) yang dipimpin Muslim dan beranggotakan 70 orang menyerang dan melakukan perusakan fasilitas Kantor Distrik VIII PT WKS.

Dari informasi yang didapat Tribunjambi.com, mereka juga melakukan penjarahan dan penganiayaan terhadap beberapa karyawan perusahaan tersebut.

Belum diketahui jumlah kerugian dan jumlah korban luka-luka, karena para karyawan perusahaan masih bertahan di dalam kawasan perusahaan.

Baca juga: Jadi Korban Kekerasan Kelompok SMB, Kades Minta Polisi Tangkap Pelaku

Kelompok Muslim Cs diduga membawa sekitar 50 pucuk senpi rakitan dan membawa senjata tajam jenis golok. Mereka menuntut untuk mengosongkan Kantor Distrik VIII PT WKS.

Dari infromasi yang dikumpulkan, dikabarkan bahwa polisi dari Brigade Mobile (Brimob) Polda Jambi dan TNI sekira 24 personel telah berada di lokasi untuk melakukan pengamanan.

Selain itu puluhan personel dari Mapolres Batanghari juga dikerahkan menuju lokasi.

Kabag Ops Polres Batanghari, Kompol Ahmad Bastari Yusuf, saat dikonfirmasi membenarkan hal ini. Anggotanya menuju lokasi untuk melakukan pengecekan.

"Kami dikirim hanya untuk melakukan pengecekan lokasi. Tapi untuk pengamanan tetap Polres Tanjab Barat," jelasnya.

Baca juga: [POPULER NUSANTARA] Setelah Keroyok Remaja hingga Tewas, Kelompok Ini Santap Nasi Bungkus di Sebelah Jenazah | Disebut Biadab Bupati Aceh Tengah Lapor Polisi

Informasi yang dihimpun, penyerangan tersebut disertai aksi pembakaran lahan seluas 10 hektar. Dilaporkan sejumlah korban luka-luka.

Termasuk tiga anggota TNI dan dua orang polisi yang tergabung dalam Satgas Karhutla yang harus mendapat perawatan medis.

Sedangkan Kepala desa ( Kades) Sengkati Baru, Kecamatan Mersam, Kabupaten Batanghari, Jambi, Herdianto mengatakan, kelompok Serikat Mandiri Batanghari (SMB) sering melakukan penyerangan ke berbagai pihak termasuk dirinya.

Bahkan Hardianto menyebut jika SBM seperti Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Herdianto meminta kepada aparat kepolisian untuk mengusut tuntas dan menangkap pelaku penganiayaan yang dilakukan kelompok SMB terhadap dirinya.

"Yang saya sayangkan lambatnya proses hukum yang ditangani Polres Batanghari dalam kasus yang menimpa saya," kata Herdianto, di Jambi, Rabu (18/7/2019).

Baca juga: Polri Diminta Transparan soal Hukuman Bagi Brimob yang Keroyok Warga

Setelah mendapatkan penganiayaan, ia langsung lapor ke Polres namun hingga sekarang para pelaku penganiayaan yang menggunakan senjata api rakitan itu belum ditangkap.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com