Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Siswa di SMK Ini Terus Menyusut, Tahun Ini Hanya Terima 1 Murid Baru

Kompas.com - 19/07/2019, 07:02 WIB
Agie Permadi,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Salah satu sekolah di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat (Jabar) hanya memiliki satu siswa baru pada tahun ajaran 2019. 

Kondisi ini terjadi di SMK Bhakti Nusantara Nasional (BNN), yang terletak di Kampung Cibadak, RT 4 RW 1, Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua.

Kondisi tahun ini lebih parah dibandung tahun 2018. Tahun lalu ada tujuh siswa baru yang mendaftar.

Wakil Yayasan Bakti Nusantara Nasional, Sutasah mengatakan, sejak berdiri sembilan tahun yang lalu, jumlah siswa yang mendaftar di sekolah itu setiap tahunnya terus mengalami penyusutan.

Saat ini jumlah siswa yang tersisa hanya 11 orang yang duduk di bangku kelas XI dan XII. Dua kelas ini pun terpaksa digabungkan menjadi satu agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan. 

"Sampai saat ini kami terus mengalami penyusutan," katanya, Kamis (18/7/2019).

Baca juga: Kisah SD di Gunungkidul, Murid Cuma 11, Tak Ada Pula Siswa Baru

Akibatnya, banyak ruangan dari sekolah berlantai tiga ini yang tak terpakai. Meski begitu, pihak sekolah terus berjuang agar jumlah siswanya terus bertambah, dengan membuka pendaftaran pada waktu tertentu. 

"Tahun ajaran sekarang hanya satu orang yang daftar. Kemarin katanya ada empat orang lagi yang akan nyusul mendaftar," katanya. 

Dengan kondisi itu, pihak sekolah tak pantang menyerah, berapapun jumlahnya para guru tetap berkomitmen memberikan pendidikan bagi siswanya.  

Kendala

Sutasah mengatakan, promosi untuk mencari calon siswa sudah dilakukan pihak sekolah. Namun, nampaknya akses yang jauh dari jalan raya menjadi kendala tersendiri.  

Ditambah di sekitar sekolah itu terdapat SMK negeri yang secara tidak langsung menjadi saingan bagi SMK Bhakti.

Baca juga: Jumlah Murid Baru di 7 SDN di Jombang Kurang dari 10 Siswa

Padahal, SMK itu memiliki tiga jurusan yakni farmasi, otomotif dan administrasi.

Sekolah yang kebanyakan memiliki tenaga honorer ini harus terus berjuang.

Dengan kondisi seperti itu, tidak mematahkan semangat siswanya. Siswa di sekolah itu tetap belajar seperti biasa. Sebagian dari mereka tak mengeluhkan hal itu. 

Seperti salah satu siswi kelas XI jurusan farmasi yang bernama Imas Mirawati Dewi (15). Imas mengaku tak masalah meski teman belajarnya sedikit. 

Yang terpenting baginya adalah apa yang dipelajarinya di sekolah itu bisa dipahaminya dengan baik. 

 "Enggak apa-apa yang penting belajarnya mengerti," katanya. 

murid

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com