Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Acara Floating Party Joget dan Minum Bir di Atas Danau Toba Menuai Kontroversi, Ini Kata Penyelenggara

Kompas.com - 18/07/2019, 20:11 WIB
Dewantoro,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

"Lagi pula mereka kan menggunakan kapal pemkab, artinya ada income di situ sehingga kapal itu tidak nganggur. Setiap Sabtu dari jam lima harus standby untuk itu. Saya pikir ini positif lah. Sepanjang tidak berlebihan dan bisa menjawab kekhawatiran-kekhawatiran orang," katanya. 

Baca juga: Tidur Siang Wagub Andi Sudirman Terganggu, Acara Musik di Makassar Dihentikan

Awal mula boat party, masih usaha rintisan

Kompas.com pun mencoba mencari tahu siapa sebenarnya siapa yang menyelenggarakan 'pesta' di atas Danau Toba itu.

Di Instagram, akun bernama Volcano Floating Party yang memajang foto-foto beberapa orang turis asing tertawa, menari sambil memegang gelas, DJ yang sedang memainkan alat musiknya, menu makanan, panorama danau dan lain sebagainya. Akun tersebut diikuti 725 pengikut. 

Dari akun tersebut kemudian Kompas.com mewawancarai Hamlet, yang nama aslinya Halasan Maruli Manurung.

Melalui telepon dia bercerita panjang tentang awal mula memulai yang disebutnya menikmati sunset di danau dari atas kapal.

Dia adalah 'orang setempat' yang menggagas 'boat party' dengan dua orang rekannya yang berasal dari Spanyol. Dua orang Spanyol itu pernah datang ke Danau Toba, lima tahun yang lalu. 

Kemudian setahun lalu mereka kembali membahas tentang apa yang diinginkan di Danau Toba ini. Sebagai pemuda setempat yang menginginkan pariwisata berkembang, menyampaikan ide-idenya. Di antaranya jungle track dan boat party.

"Dua kawan saya itu ternyata tertarik dengan boat party. Kemudian mereka banyak membantu baik dari pormosi, desain, hingga materi juga mereka bantu," katanya. 

Dijelaskannya, Volcano Floating Party, sebenarnya adalah salah satu event untuk memperbanyak tamu datang ke Danau Toba dengan melihat sunset (matahari terbenam) di arah Sipolha.

Event itu dimulai dari jam 17.00 WIB dan berakhir pukul 22.00 WIB dan hanya digelar pada hari Sabtu. Pertama kali, kata dia, event ini digelar pada bulan April 2019 lalu berhenti. 

"Itu hanya untuk awal dan promosi saja. Baru dimulai lagi di bulan Juli ini lah, sampai Agustus nanti. Ini kita kan masih merintis," katanya.

Baca juga: Saat Jokowi Resmikan Bandara Silangit dengan Bahasa Batak Toba...

 

Penyelengara: tidak ada aktivitas berlebihan

Di atas kapal, kata dia, orang akan disuguhi tarian Batak (Batak dance) sekitar setengah atau satu jam. Dalam satu kesempatan, juga menggelar persembahan untuk Danau Toba.

Diakuinya bahwa di kapal tersebut pihaknya juga menjual makanan dan minuman soft drink serta minuman beralkohol rendah.

Itu pun, kata dia, dibatasi. Hiburan lainnya, sajian musik dari seorang disc jockey (DJ) yang juga adalah temannya.

Menurutnya, perlu diketahui oleh orang bahwa di event bertarif Rp 300 ribu per orang yang menggunakan kapal milik Pemerintah Kabupaten (pemkab) ini, tidak ada aktivitas yang berlebihan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com