Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Anggota Pencuri "Becak Hantu" di Medan Berhasil Diringkus, Begini Kisahnya

Kompas.com - 18/07/2019, 15:41 WIB
Dewantoro,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Saat itu, pintu gerbang besi rumahnya terbuka dan gemboknya hilang.

Baca juga: Ayah Anggota Paspampres AS Alta Lauren Gunawan Berasal dari Medan

 

Abdi Noor, warga Pasar I Tengah, Kel. Tanah 600, Kec. Medan Marelan pada Selasa (16/7/2019) juga melaporkan kehilangan barang-barang di rumahnya.

Begitu juga dengan Hendri Winardi di Jalan Brigjend Zein Hamid, Kel. Suka Maju, Kec. Medan Johor juga melaporkan adanya kehilangan barang-barang di rumahnya.

"Ada rekaman video atas aksi mereka," katanya.

Penangkapan ketiga tersangka

Penangkapan ketiganya bermula dari adanya informasi dari masyaraka bahwa komplotan becak hantu sedang berada di Jalan Garuda IV, Perumnas Mandala di semua rumah makan.

Petugas saat itu menangkap Natal Perangin-angin pada pukul 20.00 wib.

Selang waktu tiga jam, tim menangkap Gondit yang mengendarai becak yang biasa digunakan untuk mencuri menuju Selambo.

Baca juga: Polisi Gagalkan Peredaran 59 Kilogram Sabu dalam Bungkus Teh di Medan

Lalu satu jam kemudian, Toni juga ditangkap saat berada di Jalan Tanggung Bongkar II, Simpang Jalan Merauke mengendarai sepeda motor Honda Vario merah bernomor polisi BK 2805 AIE. Sepeda motor itu juga biasa digunakannya saat beraksi. 

Tidak tanggung-tanggung, ketiga tersangka ternyata telah melakukan aksinya berkali-kali. Natal, mengaku sudah 10 kali mencuri. Toni,  yang putus sekolah sejak kelas 1 SMP, sudah mencuri sebanyak empat kali dan Gondit sudah enam kali. Aksinya dilakukan di tempat-tempat berbeda.

Dari keterangan ketiga tersangka terungkap, selain mereka, ada 14 orang lain lagi yang melakukan hal yang sama.

Pengakuan tersangka

Kepada wartawan, Gondit mengaku becak bawang yang digunakannya bersama dengan komplotannya adalah sewa dari seseorang. Dia tidak merinci berapa sewa per harinya.

Gondit juga mengaku bahwa dia dan komplotannya tidak pernah memilih rumah mana saja yang menjadi sasarannya.

"Pokoknya mana saja yang tampak digembok, situ lah kami masuk. Kalau soal kamera CCTV, mana lah terpikir lagi sama kami bang," katanya. 

Ditanya untuk apa hasil mencurinya, Gondit mengaku uang itu digunakannya untuk bersenang-senang. Natal hanya diam ketika ditanya.

Baca juga: Komplotan Perampok di Medan Menyamar sebagai Polisi, Begini Kronologinya

 

Lain dengan Toni. "Uangnya untuk main poker bang. Saya enggak main narkoba. Hanya poker aja. Narkoba enggak bang, enggak," katanya. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com