Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta Kasus Pelecehan Turis di Malioboro, Pelaku Oknum Guru Olahraga hingga Incar Turis Asing

Kompas.com - 18/07/2019, 14:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

Sementara itu, SP mengaku dua kali melakukan pelecehan terhadap wisatwan asal Belanda pada tanggal 13 Juni 2019. Lalu, pada tanggal 29 Juni melakukan perbuatan serupa terhadap turis asal Australia.

Baca juga: Respons Risma Ketika Tahu Ada SMP Swasta Hanya Dapat 2 Siswa Baru

3. SP berprofesi sebagai guru honorer 

Polisi menangkap SP pada hari Senin (15/07/2019), saat pelaku beraksi di Prawirotaman.

Dari tangan pelaku, polisi mengamankan barang bukti berupa satu unit sepeda motor, satu buah helm warna abu-abu dan satu buah jaket warna hitam.

Sementara itu, SP mengaku sengaja datang ke Prawirotaman karena banyak wisatawan asing di sana. Pelaku yang berprofesi sebagai guru olah raga di sebuah SD swasta di Yogyakarta ini mengaku khilaf.

"Saya khilaf, baru dua kali melakukan. (Sasaran) orang asing karena cantik," kata SP.

Akibat perbuatanya SP dijerat dengan Pasal 281 ayat 1 tentang perbuatan asusila. SP terancam hukuman penjara 2 tahun 8 bulan.

Baca juga: Pelecehan Turis Asing di Yogyakarta Berdampak, Pesanan Hotel Dibatalkan

4. Pelecehan kembali terjadi 

IlustrasiThinkstockphotos.com Ilustrasi

Selang sehari dari kasus SP, seorang wisatawan asal Cilacap, Jawa Tengah, menjadi korban pelecehan saat berwisata di Malioboro.

Pelakunya, berinisial US (29), warga Jember, Jawa Tengah, segera diamankan oleh polisi.

"Pelaku berinisial US. Pelaku kita amankan tadi malam di lokasi kejadian," ujar Kapolsek Kraton Kompol Etty Haryanti, Rabu (17/7/2019).

Etty menjelaskan, awalnya korban bersama saudaranya berwisata di Malioboro. Sekitar pukul 21.00 Wib korban bersama saudaranya lantas meninggalkan kawasan Malioboro.

Dari Malioboro mereka berjalan kaki sembari mencari taksi online. Saat tiba di sekitar Ngasem, Kota Yogyakarta, tiba-tiba ada seorang pria menghampiri dan langsung memegang bagian dada korban.

"Korban langsung menjerit, saudara korban juga meneriaki pelaku, bilang 'mau saya teriaki pencuri atau berhenti'. Pelaku lalu pura-pura telepon," ucapnya.

Baca juga: Lagi, Aksi Pegang Dada Wisatawan Terjadi di Yogyakarta

5. Kamera CCTV di Prawirotaman ditambah

Ilustrasi CCTV lalu lintas. MAULANA MAHARDHIKA Ilustrasi CCTV lalu lintas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com