Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Udara Dingin di Bandung dan Jawa Barat, Jelang Kemarau hingga Bagi 3.000 Selimut

Kompas.com - 18/07/2019, 08:46 WIB
Rachmawati

Editor

“Dirasakan udara memang terasa lebih dingin dibandingkan dengan beberapa minggu ke belakang. Namun udara dingin disertai dengan angin yang cukup kencang,” kata Didit saat ditemui di Bandung, Rabu (17/7/2019).

Didit mengatakan, sebagai antisipasi udara dingin, dia selalu menyiapkan vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

“Lebih ke vitamin paling. Buat jaga stamina aja karena perjalanan kerja yang cukup memakan waktu juga,” ungkapnya.

Hal serupa disampaikan Cahyo Kartiko, warga Cikadut Dalam, Kelurahan Karangpamulang, Kecamatan Mandalajati, Kota Bandung.

Dingin banget. Biasa enggak pakai selimut sekarang mau enggak mau pakai selimut,” kata PNS Pemerintah Kota Bandung ini.

Cahyo menambahkan, bahkan belakangan ini, anaknya tidur sangat nyenyak hingga sulit dibangunkan pada pagi hari.

“Anak saya jadi lebih pulas tidurnya dari biasanya. Sekarang juga mandi jadi pakai air hangat,” tuturnya.

Baca juga: Suhu Bandung 15,4 Derajat Celsius, Warga Minum Vitamin dan Mandi Pakai Air Hangat

 

4. Di Garut, Pemkab bagikan3.000 selimut

Pemerintah Kabupaten Garut menyiapkan sedikitnya 3.000 lembar selimut untuk mengantisipasi suhu dingin yang saat ini dirasakan warga Garut.

Selimut tersebut akan dibagikan kepada warga tidak mampu di Garut yang tinggal di kaki gunung.

“Kita siapkan 3.000 selimut untuk antisipasi cuaca dingin saat ini,” jelas Bupati Garut Rudy Gunawan usai menghadiri pembukaan Rakerda Baznas Jawa Barat di Pendopo Garut, Rabu (17/7/2019).

Dari laporan yang diterimanya, suhu di Garut saat malam hari bisa mencapai 17 derajat celsius (sebelumnya disebutkan 1 derajat) untuk daerah perkotaan.

Sementara, siang hari suhunya antara 20-22 derajat celsius yang diikuti dengan hembusan angin yang dingin.

Cuaca di daerah kawasan pegunungan di Garut dilaporkan bisa lebih rendah dari di kota.

Dian Tresno Wikanti, dokter hewan di Pusat Konservasi Elang Kamojang (PKEK) yang berada di kawasan Pegunungan Kamojang, Kecamatan Samarang, mengakui suhu di tempatnya bertugas bisa kurang dari 5 derajat celsius.

“Kalau jam 3 sampai 4 subuh itu, saat suhu terendah, cuaca bisa di bawah 5 derajat di sini mah,” katanya saat ditemui di Pusat Konservasi Elang Kamojang.

Baca juga: Suhu Dingin di Garut, Pemerintah Bagikan 3.000 Selimut

 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com