KOMPAS.com - Nasib naas menimpa DDS (2). Balita asal Desa Oenesu, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang dianiaya ayahnya sendiri Abraham Sabneno alias Bram.
Akibat kejadian tersebut, tangan dan kaki bocah malang tersebut patah.
Sebelum melakukan penganiyaan terhadap korban, Bram terlebih dahulu membakar mulut dan wajah putrinya dengan menggunakan puntung rokok.
Setelah dilakukan visum oleh petugas Puskesmas Batakte, DDS ternyata menderita gizi buruk.
Berikut fakta bocah dua tahun yang dianiaya ayahnya sendiri yang mengakibatkan tangan dan kakinya patah:
Kasat Reskrim Polres Kupang Iptu Simson L Amalo mengatakan, DDS dianiaya oleh sang ayah yang bernama Abraham Sabneno.
"Pelaku memukul anaknya di bagian tangan kanan dan kaki kiri, hingga mengalami patah tulang," ungkap Amalo kepada Kompas.com, Rabu (17/7/2019).
Menurut Amalo, belum diketahui penyebab penganiayaan itu.
Baca juga: Pria Ini Tega Aniaya Putrinya Usia 2 Tahun hingga Tangan dan Kaki Patah
Kasus itu, kata Amalo, baru dilaporkan oleh ibu korban Erni Laku Saba di Polsek Kupang Barat, pada Minggu (15/7/2019) kemarin.
"Penganiayaan ayah terhadap putrinya itu terjadi pada Jumat (12/7/2019) pagi sekitar pukul 9.00 Wita," ujar Amalo.
Pelaku yang berprofesi sebagai petani itu lanjut Amalo, diketahui sering menganiaya anak-anaknya, termasuk korban. Pelaku memiliki delapan orang anak.
Setelah menerima laporan, polisi lalu melakukan pengembangan kasus itu dan mengejar pelaku yang saat ini masih melarikan diri.
Baca juga: Operasi Rp 150 Juta Tidak Ditanggung BPJS, Petani Korban Penganiayaan Dibawa Pulang