Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Penumpang Lompat dari KM Tidar, Ini Tanggapan Dishub Maluku

Kompas.com - 17/07/2019, 16:14 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Maluku, Johanes Frans Papilaya meminta kepada semua operator perhubungan laut yang beroperasi di Maluku agar dapat mengawasi seluruh penumpang kapal demi keselamatan pelayaran.

Hal itu disampaikan Frans menyusul adanya insiden di KM Tidar, di mana salah seorang penumpang bernama La Halimu yang diduga mengalami gangguan mental melompat dari atas kapal, saat kapal Pelni itu berada di perairan Pulau Tiga, Maluku, Senin (15/7/2019).  

Kejadian itu ikut mencelakai penumpang lainnya Arham, yang hilang di laut karena terjatuh bersamaan dengan korban.

“Ini menjadi catatan untuk kami, terutama operator untuk hati-hati terutama dalam hal pengawasan terhadap penumpang di kapal. Tetap harus ada pengawasan. Kami harus menjamin keselamatan, kenyaman, selama masyarakat gunakan kapal itu,” ungkap Frans, kepada wartawan, di Ambon, Rabu (17/7/2019).

Baca juga: Tim SAR Cari Satu Penumpang KM Tidar yang Tenggelam karena Ingin Menolong

Dia mengatakan, pengawasan ketat dari operator perhubungan laut termasuk petugas di kapal terhadap para penumpang mutlak dilakukan agar insiden di KM Tidak tidak lagi terulang.

"Jadi memang penting bagi para operator di kapal benar-benar harus melakukan pengawasan yang ketat," ujar dia.

Frans mengatakan, insiden KM Tidar harus menjadi evaluasi bersama bagi para operator kapal untuk membenahi manajemen kapal.

Termasuk meningkatkan sistem pengawasan penumpang agar masyarakat mendapat jaminan keselamatan.

Selain mengawasi penumpang, Frans juga meminta agar para operator kapal dapat mengawasi minuman keras di atas kapal.

"Itu kewajiban bagi petugas di kapal untuk awasi minuman keras. Jadi, kalau misalnya kedapatan masyarakat (penumpang) minum alkohol di kapal, kita pertanyakan dari mana dapatnya, kenapa bisa lolos naik ke kapal, jadi ini juga catatan untuk kita, kita mulai membenahi dari awal sebelum penumpang mau naik, harus periksa dan awasi barang bawaan dengan baik. Sehingga tidak terulang lagi," ujar dia.

Baca juga: Warga Maluku Tunggu Realisasi Janji Bantuan Kapal dari Menhub

Terkait insiden di KM Tidar itu, Frans mengaku KSOP Ambon telah melaporkan kejadian itu ke Kementrian Perhubungan di Jakarta.

"Mudah-mudahan dengan peristiwa ini jadi bahan evaluasi secara menyeluruh terhadap seluruh aparat yang berkaitan dengan kegiatan perhubungan, khususnya angkutan laut dengan harapan di waktu mendatang tidak terjadi lagi," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com