Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Sekolah Kekurangan Murid, Terancam Ditutup hingga 3 Tahun Tak Ada yang Mendaftar

Kompas.com - 17/07/2019, 15:30 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Sejumlah sekolah di beberapa daerah harus menerima kenyataan bahwa tak ada satu pun siswa yang mendaftar, atau hanya menerima satu atau dua siswa baru.

Salah satunya adalah SDN 3 Danyang di Grobogan, Jawa Tengah. Sekolah ini bahkan sudah tiga tahun tak memiliki siswa. Mirisnya, lokasi sekolah ini hanya berjarak 500 meter dari Kantor Bupati Grobogan itu 

Sementara itu, nasib serupa dialami oleh SDN Wonolagi, Desa Ngleri, Kecamatan Playen, Gunungkidul, Yogyakarta.

Untuk tahun ajaran 2019-2020, sekolah tersebut tak memiliki siswa baru alias tak ada yang mendaftar.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. SDN Wonolagi di Gununkdul tak punya siswa baru

Siswa SD N Wonolagi,Desa Ngleri, Kecamatan Playen , Gunungkidul Sedang Belajar Selasa (16/7/2019)MARKUS YUWONO Siswa SD N Wonolagi,Desa Ngleri, Kecamatan Playen , Gunungkidul Sedang Belajar Selasa (16/7/2019)

Untuk tahun ini, SDN Wonolagi memang tidak mendapatkan murid kelas I. Selain lokasinya yang terpencil, di wilayah dusun Wonolagi memang tidak ada anak usia 7 tahun atau lulusan TK.

"Tahun ini tdak ada murid baru karena memang tidak ada yang mendaftar," kata Kepala Pengampu Sekolah SDN Wonolagi Karetas Marsudiyanti, yang ditemui Selasa (16/7/2019).

Sementara itu, berdasar pengamatan Kompas.com, sekolah tersebut hanya memiliki siswa 11 orang.

Mereka adalah siswa kelas II sebanyak 4 orang, siswa kelas III sebanyak 3 orang, dan kelas IV sebanyak 4 orang.

Baca juga: Tak Ada Siswa Baru Mendaftar ke SD Negeri di Gunungkidul Ini...

2. Meski lokasi terpencil, warga tidak ingin SDN Wonolagi ditutup

Ilustrasi siswa SDKOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Ilustrasi siswa SD

Marsudiyanti menjelaskan, lokasi SDN Wonolagi memang terpencil. Jauh dari keramaian dan akses ke kota besar.

"Sekolah ini merupakan sekolah khusus karena dusun ini jauh dari sekolah dasar lain. Kalau mau ke Patuk harus melewati sungai, sementara mau ke Ngleri harus melewati hutan sejauh kurang lebih 5 km," katanya.

Namun demikian, para siswa menginginkan sekolah mereka tak ditutup. Salah satunya siswi kelas II, Mega Alifiansah, yang mengaku senang bisa belajar meski hanya memiliki 3 teman sekelas.

"Belajar membaca dan berhitung, saya ingin jadi guru," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com