Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Magma Encer Keluar dari Gunung Karangetang

Kompas.com - 17/07/2019, 13:46 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyampaikan, aktivitas Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, mengalami kegempaan tremor menerus.

PVMBG mencatat, tremor menerus terekam pada Selasa (16/7/2019) pukul 18.00 Wita.

"Hal itu mengindikasikan magma encer dari kantung magma menuju dasar kawah dan dilanjut mengalir ke lereng timur sejauh 1.500 meter," kata Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM, Hendra Gunawan dalam keterangannya, Rabu (17/7/2019).

Berdasarkan pengamatan Selasa kemarin, pada pukul 18.00-24.00 Wita, magma cair sering terjadi ke arah Kali Beha timur.

Baca juga: Guguran Lava Gunung Karangetang Mengarah ke Kali Beha Timur, Bupati Sitaro Keluarkan Imbauan

Juga mengeluarkan asap dari kawah, teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 100 meter.

"Tingkat aktivitas Gunung Karangetang tetap level III atau siaga," kata Hendra.

Warga, pengunjung atau wisatawan diimbau tidak boleh mendekati dan beraktivitas di dalam zona prakiraan bahaya, yaitu radius 2,5 kilometer dari puncak kawah dua dan kawah utama.

Selain itu, tidak beraktivitas di area perluasan sektoral dari kawah dua ke arah barat laut-utara sejauh 4 kilometer, yaitu wilayah yang berada di antara Kali Batuare dan Kali Saboang.

Kemudian, warga di sekitar Gunung Karangetang dianjurkan agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.

Baca juga: Rentetan Guguran Lava Gunung Karangetang, Terdengar hingga Pos Pengamatan

Warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com