Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Foto Cantik Caleg DPD di Surat Suara, Dituding Palsu hingga Digugat ke MK...

Kompas.com - 17/07/2019, 08:45 WIB
Rachmawati

Editor

Mahasiswa semester 6 ini juga mengakui jika di TPS tempat dia mencoblos, Evi mendapat raihan suara terbanyak.

“Di TPS saya dia yang menang, raih suara terbanyak di DPD, tapi saya tidak tahu jumlah suaranya berapa,” kata Syukron.

Sementara itu, Furqon (26) asal Desa Wawonduru, Kabupaten Dompu menuturkan bahwa ia memilih foto Evi karena lebih bagus dari pasangan calon lainnya.

“Kalau di kampung saya itu, kalau untuk calon DPD kami tidak tahu siapa yang harus saya kami coblos. Saya pilih dia (Evi) kemarin karena saya liat fotonya bagus, jadi saya pilih dia,” ungkap Furqon, Minggu (14/7/2019).

Menurutnya calon DPD berbeda dengan calon anggota DPRD Kota dan DPRD Provinsi yang hampir semua masyarakat mengenalnya.

“Kalau untuk calon DPRD kota maupun provinsi, kami kenal siapa yang kami pilih, Tapi kalau untuk DPD rata-rata tidak ada yang mengenalnya, jadi masyarakat tidak tahu mau pilih siapa, mungkin itu alasannya. Pilih siapa yang terlihat bagus,” terang Furqon.

 

Disandingkan dengan foto saat Evi baru melahirkan

Menanggapi kasus 'foto cantik'-nya, Evi menyebutkan dirinya sangat optimis bisa memenangkan gugatan PHPU di MK yang diajukan oleh Farouk Muhammad, pesaingnya.

Dirinya mengaku tengah mempersiapkan sejumlah data dan dalil untuk membantah tudingan itu.

“Pasti kami optimistis, semua bukti sudah kami siapkan, dalil kami sudah siapkan, oleh tim dan Insya Allah itu sebagai penguat,” ungkap Evi saat dikonfirmasi, Minggu (14/7/2019).

Evi menegaskan, dirinya telah melewati mekanisme sesuai prosedur dalam melakukan tahapan proses pemilu dan tidak ada aturan pelanggaran yang dibuat.

Evi mengatakan pijak KPU sudah mengklarifikasi persoalan foto cantik yang dia gunakan.

“Saat itu kan KPU langsung mengklarifikasi, kalau itu foto baru dan tidak ada persoalan,” ujarnya.

Baca juga: Dituding Palsukan Foto Cantik, Evi Sebut Kerjaan Lawan Politik Tidak Berbobot

Ia menjelaskan foto dirinya berbaju putih yang disandingkan dengan surat suara adalah foto di Facebook beberapa tahun lalu saat dia baru melahirkan.

“Foto yang disandingkan dengan baju putih itu sekitar hampir sepuluh tahun yang lalu, usai habis melahirkan, tepatnya pada 13 Oktober 2010,” katanya.

Menurutnya, tudingan pemalsuan dokumen atas foto pencalonan dirinya merupakan kerjaan oknum lawan politik untuk menjatuhkan dirinya dengan cara tidak berbobot.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com