Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ketabahan Mbah Miratun, 29 Tahun Asuh 3 Saudaranya yang Keterbelakangan Mental

Kompas.com - 17/07/2019, 08:15 WIB
Muhlis Al Alawi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Namun tidak tahu penyebabnya, tiba-tiba Sarmon mengalami kebutaan dan Mesinem lumpuh total. 

Warga tidak tega

Menurut Sutarmi, banyak warga yang membantu Miratun lantaran tidak tega melihat merawat ketiga saudaranya sendirian.

Apalagi umur Miratun makin hari makin bertambah dan kondisinya fisiknya makin renta. “Terkadang ada yang datang hanya memberi makan siang saja,” katanya.

Bagi Sutarmi, Miratun merupakan sosok yang handal mengelola keuangan. Bantuan yang diberikan warga tidak serta dihabiskan dalam waktu pendek.

Miratun mampu mengatur bantuan berupa makanan atau bahan makanan bisa mencukupi kebutuhan makan bagi tiga saudaranya dalam waktu sepekan.

Ia menambahkan sejatinya Miratun memiliki lahan pertanian. Namun lantaran keterbatasan fisik, Miratun menyewakan lahannya itu kepada orang lain.

Pembagiannya, ia mendapatkan seperempat dari hasil panen.

Baca juga: Kisah Miris Guru di Banten Tinggal di WC Sekolah Bersama Suami dan 2 Anaknya

Miratun acapkali bertamu ke rumahnya untuk sekedar numpang nonton televisi. Maklum, di rumah Miratun, tidak ada televisi dan barang elektronik mahal lainnya.

Di dalam rumah sederhana Miratun, hanya ada beberapa lampu bolam berdaya kecil. “Mbah Miratun sering ke sini untuk nonton siaran di televisi,” kata Sutarmi.

Saat bertamu ke rumahnya, Miratun mengunci pintu rumahnya dari luar agar tiga saudaranya tidak pergi meninggalkan rumah. 

Hubungan bermasyarakat Mbah Miratun pun dinilai baik lantaran tidak pernah menyusahkan warga sekitar.

Banyak warga alami keterbelakangan mental

Sementara Kateni, salah satu sesepuh Dusun Gupak Warak (daerah bersebelahan Dusun Kayen) menyatakan banyak warga di Desa Krebet mengalami keterbelakangan mental.

Warga menduga, banyaknya warga mengalami keterbelakangan mental karena faktor keturunan.

“Di dusun saya ada sekitar sepuluh warga yang idiot. Kalau kasus seperti ini kebanyakan karena pernikahan sedarah,” kata Kateni.

Namun untuk generasi saat ini, kata Kateni, tidak lagi ditemukan kasus anak yang mengalami keterbelakangan mental. 

Warga yang mengalami keterbelakangan mental rata-rata generasi kelahiran sebelum tahun 1980. 

Baca juga: Kisah Naga, Bocah Kelas 3 SD Mengemis untuk Ibu yang Lumpuh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com