Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ketabahan Mbah Miratun, 29 Tahun Asuh 3 Saudaranya yang Keterbelakangan Mental

Kompas.com - 17/07/2019, 08:15 WIB
Muhlis Al Alawi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PONOROGO, KOMPAS.com — Mbah Miratun tak mengingat sudah berapa lama ia sudah merawat satu keluarga beranggotakan tiga saudara kandungnya yang mengalami keterbelakangan mental (idiot).

Meski sudah uzur umurnya, warga Dusun Kayen, Desa Krebet, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo tak putus asa merawat ketiga saudara kandungnya tersebut.

Tinggal di rumah berdinding anyaman bambu berukuran 8x 7 meter dan berlantai tanah, Miratun tak pernah absen memberikan makan tiga kali sehari kepada ketiga saudaranya, Mesinem (48), Legi (50) dan Sarmon (53).

Setiap harinya, Mbah Miratun menyiapkan menu sarapan bagi ketiga saudaranya, mie instan rebus dan nasi, siang hari dan malam hari, sayuran dan telur.

Baca juga: Kisah Pilu Nenek Amur, Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Teriak-teriak Saat Lapar...

Tiga saudara kandungnya diasuh Mbah Miratun semenjak kedua orang tuanya meninggal dunia puluhan tahun silam.

Tak hanya mengalami keterbelakangan mental, tiga saudara kandung mbah Miratun juga mengalami kelainan fisik pada tubuhnya.

Mesinem adik bungsunya, lumpuh dan tuna wicara. Sarmon, mengalami kebutaan dan Legi harus berkomunikasi dengan bahasa tubuh alias tuna wicara.

Kondisi Mesinem paling mengenaskan

Bila pagi hari tiba, Miratun dibantu Legi megangkat tubuh Mesinem untuk direbahkan disalah satu sudut teras rumah.

Sore harinya, Miratun dengan bahasa isyarat seadanya meminta Legi membantunya kembali mengangkat Mesinem ke dalam rumah.

Senin (15/7/2019) pagi, beralas karung bekas, tubuh Mesinem yang dibalut dengan baju kusam digeletakkan di suduh teras rumah berlantaikan tanah.

Sementara itu Sarmon, mengenakan celana kolor pendek hitam bertelanjang dada, duduk di ujung balok kayu panjang tak jauh dari tempat Mesinem berbaring.

Baca juga: Kisah Nenek Rabina, Tinggal di Gubuk Reot Makan dan Tidur Bersama 8 Kucing

 

Sedangkan Legi, membantu Miratun mengikat kayu bakar yang terkumpul di belakang rumah.

Dari ketiganya, kondisi Mesinem yang paling mengenaskan. Selain mengalami keterbelakangan mental. Mesinem mengalami kelumpuhan total.

Kaki dan tangannya sama sekali tidak bisa digerakan hanya untuk sekedar menyangga tubuhnya yang mungil.

Hanya mulut yang mampu digerakkannya saat Miratun hendak memasukkan makanan atau minuman.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com