KOMPAS.com - Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 6 mengguncang Pulau Bali, Selasa (16/7/2019) pukul 07.18 WIB.
Gempa ini berpusat di 83 kilometer barat daya Nusa Dua, Bali, dengan kedalaman 68 kilometer. BMKG menyatakan bahwa gempa ini tak berpotensi tsunami
Namun, gempa juga dirasakan kencang hingga Jawa Timur dan juga dirasakan di Nusa Tenggra Barat (NTB) dan beberapa wilayah lainnya.
Selasa siang tercatat 25 bangunan rusak ringan hinga sedang akibat gempa Bali.
Sementara itu, gempa Bali yang juga di rasakan di Banyuwangi dan Jember mengakibatkan satu korban luka, 7 rumah dan 9 fasum rusak.
Berikut ini fakta lengakp gempa Bali yang dirasakan beberapa wilayah:
Gempa pertama dengan guncangan sedang sebelum terjadi guncangan lebih besar. Kendaraan yang sedang terparkir di garasi rumah - rumah warga ikut bergoyang.
Gempa ini terasa cukup keras di wilayah Denpasar dan sekitarnya.
Pusat gempa sendiri berada pada lintang 9.11 LS, Bujur 114.54 BT dengan kedalaman 68 kilometer. Akibat guncangan ini warga lari berhamburan keluar rumah, sambil berteriak "idup, idup, idup".
Ini merupakan kebiasaan warga setempat untuk menyampaikan ke warga lain bahwa yang bersangkutan dalam keadaan baik.
Baca juga: Gempa Magnitudo 6 Guncang Bali, Warga Berhamburan dan Teriak Idup, idup, idup
Kepala Humas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Akhmad Taufan Maulana mengatakan, gempa terasa di sejumlah daerah, seperti Badung, Denpasar, Mataram, Lombok Tengah, Lombok Barat, Karangkates, Sumbawa, Lombok Timur, Lombok Utara, Jember, dan Lumajang.
Sementara itu, Muhammad Ghazi Mujtaba, warga Desa Larangan Tokol, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur mengatakan, getaran pertama paling keras. Sebab, sejumlah siswa di salah satu lembaga pendidikan yang ada di depan rumahnya, berhamburan turun dari lantai dua. Mereka lari untuk menyelamatkan diri karena kawatir ada bagian gedung yang rusak.
"Pertama di rumah saya getarannya cukup terasa. Lampu gantung sempat bergoyang. Di luar rumah, anak-anak siswa juga lari dari gedung sekolahnya karena ikut merasakan getaran," ujar Muhmmad Ghazi.
Baca juga: Warga Pamekasan Panik Tiga Kali Merasakan Gempa