Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Kisah Miris Guru di Banten Tinggal di WC Sekolah Bersama Suami dan 2 Anaknya | Penyebab Gempa Bali

Kompas.com - 17/07/2019, 06:58 WIB
Candra Setia Budi

Editor


KOMPAS.com - Kisah seorang guru honorer di Sekolah Dasar (SD) Negeri Karyabuana 3 Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten yang tinggal di WC sekolah karena tidak punya rumah, banyak meyita perhatian pembaca.

Sudah dua tahun, Nining Suryani (44) dan keluarganya tinggal di WC sekolah tempatnya mengabdi.

Ia terpaksa memutuskan untuk tinggal di WC sekolah karena tidak punya rumah. WC tersebut berada di lingkungan sekolah dan sehari-hari masih dipakai oleh guru dan siswa.

Oleh Nining dan suaminya, Ebi Suhaebi (46), sebagian WC tersebut lalu dimodifikasi. Mereka lalu menambah ruangan lain di sebelahnya untuk kamar dan tempatnya berjualan jajanan sekolah.

Selain itu, berita penyebab gempa Baliyang mengakibatkan sekolah hingga hotel rusak masih menjadi sorotan pembaca.

Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa bumi ini berkekuatan magnitudo 6 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi magnitudo 5,8. Episenter gempa terletak di koordinat 9,08 LS dan 114,55 BT atau tepatnya berlokasi di laut di jarak 80 km arah selatan Kota Negara, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, di kedalaman 104 kilometer.

Guncangan gempa ini dilaporkan dirasakan di daerah Badung V MMI, Nusa Dua IV-V MMI, Denpasar, Mataram, Lombok Tengah, Lombok Barat IV MMI, Banyuwangi, Karangkates, Sumbawa, Lombok Timur, Lombok Utara III MMI, Jember, Lumajang II-III MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.

Berikut ini berita populer nusantara selengkapnya:

1. Kisah miris guru di Banten tinggal di wc sekolah

Nining Suryani (44) menunjukkan isi rumahnya yang menempati bagian toilet sekolah di SDN Karyabuana 3, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin (15/7/2019)KOMPAS.com/ ACEP NAZMUDIN Nining Suryani (44) menunjukkan isi rumahnya yang menempati bagian toilet sekolah di SDN Karyabuana 3, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin (15/7/2019)

Menurut Nining, semua berawal saat rumahnya roboh karena lapuk. Lantaran tidak ada pilihan lain, dia meminta izin pihak sekolah menggunakan WC sekolah untuk tinggal sementara.

Awalnya, pihak sekolah sempat melarang, tetapi akhirnya mengizinkan lantaran tidak ada lagi tempat untuk Nining dan keluarga tinggal.

"Kepala sekolah membantu belikan kayu, saya dan suami yang bangun. Alhamdulillah bisa nyaman tinggal di sini," ujar dia.

Nining mengaku tidak bisa menyewa rumah dengan kondisi keuangan yang minim. Gaji sebagai guru honorer sebesar Rp 350.000 tidak cukup untuk menyewa rumah. Bahkan, untuk memenuhi kehidupan sehari-hari saja masih kurang.

Sementara itu, suaminya hanya bekerja serabutan dengan penghasilan tidak menentu.

Baca juga: Kisah Miris Guru di Banten Tinggal di WC Sekolah Bersama Suami dan 2 Anaknya

2. Penyebab gempa Bali yang mengakibatkan sekolah hingga hotel rusak

Ilustrasi Gempa Bumi

KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Ilustrasi Gempa Bumi

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono melalui siaran pers pada Selasa (16/7/2019) mengatakan, gempa bumi yang mengguncang Jawa- Bali-Nusa Tenggara yang terjadi pada Selasa pagi merupakan gempa berkedalaman menengah. Hal ini diketahui dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter.

Tampak bahwa gempa berkedalaman menengah ini diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis naik mendatar (oblique thrust fault)," kata Triyono.

Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa bumi ini berkekuatan magnitudo 6 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi magnitudo 5,8. Episenter gempa terletak di koordinat 9,08 LS dan 114,55 BT atau tepatnya berlokasi di laut di jarak 80 km arah selatan Kota Negara, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, di kedalaman 104 kilometer.

Guncangan gempa ini dilaporkan dirasakan di daerah Badung V MMI, Nusa Dua IV-V MMI, Denpasar, Mataram, Lombok Tengah, Lombok Barat IV MMI, Banyuwangi, Karangkates, Sumbawa, Lombok Timur, Lombok Utara III MMI, Jember, Lumajang II-III MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami," ujarnya.

Baca juga: Penyebab Gempa Bali yang Mengakibatkan Sekolah hingga Hotel Rusak

3. Gempa magnitudo 6 guncang Bali, tidak berpotensi tsunami

Ilustrasi gempa bumi.AFP Ilustrasi gempa bumi.

Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 6 mengguncang Pulau Bali, Selasa (16/7/2019) pukul 07.18 WIB.

Gempa ini berpusat di 83 kilometer barat daya Nusa Dua, Bali, dengan kedalaman 68 kilometer.

Kepala Humas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Akhmad Taufan Maulana mengatakan, gempa terasa di sejumlah daerah, seperti Badung, Denpasar, Mataram, Lombok Tengah, Lombok Barat, Karangkates, Sumbawa, Lombok Timur, Lombok Utara, Jember, dan Lumajang.

Informasi gempa ini juga diunggah melalui akun Twitter BMKG, @infoBMKG.

BMKG menyatakan bahwa gempa ini tak berpotensi tsunami.

Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Baca juga: Gempa Magnitudo 6 Guncang Bali, Tidak Berpotensi Tsunami

4. Gempa Bali, getarannya terasa kencang hingga Jawa Timur

Sebuah masjid di Rajekwesi yang dilaporkan rusak dampak dari gempa di Bali Selasa (16/7/2019)dok LPBI PC NU Banyuwangi Sebuah masjid di Rajekwesi yang dilaporkan rusak dampak dari gempa di Bali Selasa (16/7/2019)

Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 6 mengguncang Pulau Bali, Selasa (16/7/2019) pukul 07:18 WIB juga dirasakan warga di wilayah Jawa Timur.

Di Kabupaten Banyuwangi, beberapa masjid dan rumah dilaporkan mengalami kerusakan.

"Rusaknya tidak parah. Gentengnya banyak yang jatuh. Ada beberapa laporan masjid yang juga rusak di bagian atap. Di wilayah Rajekwesi. Ada juga di Tegaldlimo dan Blimbingsari," kata Untung Hermawan, Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Kabupaten Banyuwangi saat dihubungi Kompas.com melalui telepon Selasa (16/7/2019).

Untung yang tinggal di Kecamatan Blimbingsari mengatakan warga berhamburan saat merasakan gempa yang sangat kencang.

Warga memilih keluar ke jalan dan menuju ke tanah lapang untuk menyelamatkan diri.

"Gempanya dua kali. Jarak gempa yang pertama dan kedua sebentar sekitar 30 detik. Tapi cukup kencang dan lama. Baru ini saya merasa kalau gempanya kuat sekali terutama gempa yang kedua," jelas Untung.

Baca juga: Gempa Bali, Getarannya Terasa Kencang hingga Jawa Timur

5. Mayat berselimut Winnie The Pooh adalah mahaiswa korban penculikan

Kapolres Magetan AKBP Muhammad Riffa. Diduga korban penculikan, mayat pria berselimut winie the pooh diserahkan ke Polda DIY.KOMPAS.com/SUKOCO Kapolres Magetan AKBP Muhammad Riffa. Diduga korban penculikan, mayat pria berselimut winie the pooh diserahkan ke Polda DIY.

Kepolisian Resor Magetan, Jawa Timur, memastikan bahwa mayat berselimut Winnie the Pooh adalah mahasiswa di Yogyakarta.

Kesimpulan itu dibuat setelah pihaknya berkoordinasi dengan Kepolisian Daerah Yogyakarta.

Kapolres Magetan AKBP Muhammad Riffai mengatakan, mahasiswa itu merupakan korban penculikan.

"Sudah teridentifikasi setelah kita melakukan koordinasi dengan Polda DIY. Korban adalah mahasiswa di Yogyakarta," ujarnya seusai mengisi kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah MPLS di Smpn 3 Magetan Selasa (16/07/201).

Terungkapnya identitas korban yang telah tewas diperkirakan lebih dari 4 di sebuah jurang di Cemoro Sewu. Penemuan mayat korban oleh warga berawal dari upaya Kepolisian Resor Magetan yang menyebarluaskan ciri-ciri korban.

Polda DIY yang menerima laporan adanya kasus penculikan mahasiswa dari Timor Leste kemudian melakukan kroscek terhadap ciri-ciri korban.

"Respons dari Polda DIY di sana ada kasus penculikan. Polda DIY kemudian bekerja sama dengan kita dan korban identik dengan korban laporan penculikan," imbuhnya.

Baca juga: Mayat Berselimut Winnie The Pooh Adalah Mahasiswa Korban Penculikan

Sumber: KOMPAS.com (Acep Nazmudin, Mela, Robinson Gamar, Rachmawati, Sukoco)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com