Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Orang di Pantai Selatan Jawa Terancam Tsunami, 500 Desa Disiagakan

Kompas.com - 17/07/2019, 06:42 WIB
Rachmawati

Editor

 

Perlu dilakukan berulang

Pengamat Gempa, Herry Harjono, yang merupakan mantan Kepala Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), mengatakan program tersebut penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan warga.

Namun, ia menekankan, kegiatan edukasi tidak bisa hanya dilakukan satu kali, tapi harus dilakukan berulang-ulang secara mandiri oleh warga, khususnya di tingkat RT dan RW.

"Masyarakat di desa harus paham, bisa latihan sendiri," ujarnya.

Ia mengapresiasi kegiatan ini meski instrumen deteksi gempa di Indonesia, seperti sejumlah buoy, tidak beroperasi karena rusak.

"Sementara buoy rusak, kan kita harus tetap berusaha untuk bisa selamat?" ujar Herry.

Pada bulan April lalu, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memasang sebuah buoy pada kawasan Gunung Anak Krakatau.

Buoy ini adalah satu-satunya buoy yang beroperasi saat ini.

Baca juga: Pasca-gempa M 7,2, Ribuan Warga Labuha Mengungsi karena Takut Tsunami

 

Apa kabar buoy pendeteksi tsunami?

Herry mengatakan pemasangan buoy juga alat pendeteksi tsunami lain penting untuk terus dilakukan untuk mengumpulkan data dan mengevaluasi bencana-bencana yang terjadi.

"Mestinya, karena kita (Indonesia) tempatnya gempa, gunung api, tsunami, longsor, harusnya kita jadi bangsa 'jagoan' di situ," ujarnya.

Meski begitu, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, menyebut meski tanpa buoy, BMKG tetap bisa memberi peringatan pada warga.

"Warning tsunami itu dari hasil sensor seismograf, hitung-hitungan pemodelan tsunami," ujarnya.

Sementara itu, Iyan Turyana, pakar teknik kelautan BPPT, mengatakan hingga akhir tahun nanti, BPPT berencana memasang empat buoy dan dua sistem Cable Based Tsunameter atau CBT, yang juga bisa digunakan untuk mendeteksi gempa.

Berbagai bangunan di Palu menderita kerusakan setelah tsunami tahun lalu.dok BBC Indonesia Berbagai bangunan di Palu menderita kerusakan setelah tsunami tahun lalu.

Buoy itu akan dipasang dari sekitar perairan Bengkulu hingga Bali.

Sementera, CBT akan dipasang di Selat Sunda hingga Mentawai.

"Sampai saat ini masih dalam proses administrasi untuk pendanaannya," ujar Iyan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com