Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Setnov Dikembalikan ke Lapas Sukamiskin, Berperilaku Baik hingga Tidak Ada Perlakuan Khusus

Kompas.com - 17/07/2019, 06:01 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Setelah sebulan berada di Rutan Gunung Sindur, Bogor, Setya Novanto (Setnov) akhirnya kembali ke Lapas Sukamiskin, Minggu (14/7/2019) pukul 20.00 WIB.

Pemindahan terpidana kasus e-KTP tersebut karena beberapa alasan, salah satunya karena Setnov dinilai telah berkelakuan baik.

Perilaku baik Setnov dinilai dari assement yang dilakukan assessor Balai Pemasyarakatan (Bapas) Bogor.

Berikut fakta lengkap Setnov yang sudah dua hari di pindahkan dari Rutan Gunung Sindur ke Lapas Sukamiskin

1. Setnov kembali ke Lapas Sukamiskin

Sebulan Menghuni Rutan Gunung Sindur, setnov kembali ke Lapas SukamiskinKOMPAS.com/AGIE PERMADI Sebulan Menghuni Rutan Gunung Sindur, setnov kembali ke Lapas Sukamiskin

Kepala Lapas Sukamiskin Tejo Herwanto mengatakan, Setelah sebulan menghuni rumah tahanan (Rutan) Gunung Sindur, Setnov kembali menghuni di lembaga pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin Bandung.

"Iya benar (kembali ke Lapas Sukamiskin)," katanya yang dihubungi Kompas.com, Selasa (16/7/2019).

Menurut Tejo, Setnov dipindahkan dari Rutan Gunung Sindur ke Lapas Sukamiskin pada hari Minggu, 14 Juli 2019, sekira pukul 20.00 WIB.

"Sudah dua hari di lapas Sukamiskin," kata Tejo.

Baca juga: Sebulan di Lapas Gunung Sindur, Setnov Kembali ke Lapas Sukamiskin

2. Alasan Setnov dikembalikan

Terpidana kasus korupsi proyek KTP elektronik, Setya Novanto (tengah) berada dalam mobil tahanan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Selasa (14/5/2019). Setya Novanto menjalani pemeriksaan sebagai saksi untuk tersangka mantan Dirut PLN Sofyan Basir terkait kasus dugaan korupsi kesepakatan kontrak kerja sama pembangunan PLTU Riau-1.  ANTARA FOTO/Reno Esnir/aww.ANTARA FOTO/RENO ESNIR Terpidana kasus korupsi proyek KTP elektronik, Setya Novanto (tengah) berada dalam mobil tahanan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Selasa (14/5/2019). Setya Novanto menjalani pemeriksaan sebagai saksi untuk tersangka mantan Dirut PLN Sofyan Basir terkait kasus dugaan korupsi kesepakatan kontrak kerja sama pembangunan PLTU Riau-1. ANTARA FOTO/Reno Esnir/aww.

Tejo Herwanto mengatakan, terpidana kasus korupsi e-KTP Setnov dipindahkan dari Rutan Gunung Sindur kembali ke Lapas Sukamiskin Bandung, karena beberapa alasan. Salah satunya karena Setnov dinilai telah berkelakuan baik.

Hal tersebut, kata Tejo, berdasarkan SK Kakanwil Jabar tentang pelaksanaan pemindahan napi untuk kepentingan pembinaan dengan pertimbangan telah memenuhi syarat administratif dan substantif.

"Dari surat keputusan tersebut ada beberapa pertimbangan. Pertama memenuhi syarat administratif dan substantif. Kedua, telah menunjukkan itikad baik dan menunjukan perubahan perilaku baik selama di rutan," ucapnya, Selasa.

Baca juga: 3 Alasan Setnov Dikembalikan ke Lapas Sukamiskin Bandung

3. Sanggup tidak melakukan kesalahan

Foto pertama yang beredar. Dalam foto diduga terpidana korupsi KTP elektronik, Setya Novanto, sedang berada plesiran di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat (14/6/2019). Akibat beredarnya foto ini, Setnov dipindah dari Lapas Sukamiskin Bandung ke Lapas Gunung Sindur, Kabupaten Bogor.handout/dok Tribun Foto pertama yang beredar. Dalam foto diduga terpidana korupsi KTP elektronik, Setya Novanto, sedang berada plesiran di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat (14/6/2019). Akibat beredarnya foto ini, Setnov dipindah dari Lapas Sukamiskin Bandung ke Lapas Gunung Sindur, Kabupaten Bogor.

Tejo menjelaskan, perilaku baik Setnov dinilai dari assesment yang dilakukan assesor Balai Pemasyarakatan (Bapas) Bogor.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com