Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembina yang Tewaskan Siswa SMA Taruna Baru Lulus S1 Psikologi

Kompas.com - 16/07/2019, 17:13 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Obby Frisman Artaku (24) yang merupakan pelaku penganiayaan hingga menyebabkan salah seorang siswa SMA Semi Militer Plus Taruna Indonesia tewas ternyata baru saja menyelesaikan jenjang pendidikan strata 1 tahun ini.

Tersangka diketahui kuliah di salah satu Universitas swasta kawasan Plaju Palembang dan mengambil jurusan psikologi.

Usai lulus, Obby pun mencoba peruntungan dengan mencoba melamar menjadi pembina di Sekolah SMA Semi Militer Plus Taruna Indonesia.

“Saya lihat ada lowongan untuk jurusan Psikologi di sekolah itu, jadi saya masukan lamaran beberapa bulan sebelumnya, ternyata dipanggil,”kata Obby di Polresta Palembang, Selasa (16/7/2019).

Baca juga: Disdik Sumsel Sesalkan Pihak SMA Taruna Tutupi Status Pembunuh DBJ

Setelah dipanggil, Obby diminta untuk bekerja sebagai pembina siswa ajaran baru.

Belum sampai satu bulan bekerja, Ia pun tak menyangka jika kariernya akan langsung jatuh, setelah salah seorang siswanya yakni DBJ (14) tewas saat mengikuti proses orientasi.

Menurut Obby saat itu DBJ mengeluhkan sakit, lalu ia pun sempat memberikan pertolongan kepada korban.

“Dia terduduk kesakitan langsung saya bantu, tapi waktu itu sudah tidak sadarkan diri. Saya kebingungan,” ujarnya.

Baca juga: Satu Korban Orientasi SMA Taruna Indonesia dalam Kondisi Kritis

DBJ pun lalu dibawa ke halaman sekolah untuk diberikan pertolongan pertama. Namun, kondisi korban ternyata terus menurun hingga akhirnya meninggal sebelum akhirnya tiba di rumah sakit.

“Saya dapat kabar dia meninggal juga sudah bingung mau ngapain lagi saya benar-benar panik. Saya menyesal,” jelasnya.

Memukul korban di pipi

Obby pun tak menyangkal jika telah melakukan tindakan kekerasan kepada korban pada malam saat orientasi di belakang sekolah.

Namun, saat itu ia mengaku hanya sebatas memukul korban di bagian pipi.

“Saya memukulnya di bagian pipi, kepada keluarga korban saya mohon maaf. Saya menyesali perbuatan saya,”ungkapnya.

Kapolresta Palembang Kombes Pol Didi Hayamansyah menambahkan, sejauh ini Obby adalah pelaku tunggal dari peristiwa orientasi tersebut.

Baca juga: 6 Fakta Tewasnya Siswa SMA Taruna Palembang, Dianiaya Pembina hingga Kepala Dipukul Bambu

"Sejauh ini hanya satu, tidak ada pelaku lain. Tapi bisa jadi pelakunya bertambah jika dibarengi dengan alat bukti yang cukup,"kata Didi.

Didi mengimbau, jika ada korban selain DBJ yang mengalami hal serupa agar segera membuat laporan ke Polisi sehingga akan langsung dilakukan tindak lanjut.

"Kasus ini akan kita kembangkan terus, untuk mencari apakah ada korban lain,"ujar Kapolresta Palembang.

kejanggalan penyebab kematian DBJ

Diberitakan sebelumnya, Obby ditetapkan tersangka atas kasus penganiayaan yang menyebabkan salah satu siswa di sekolah SMA Semi Militer Plus Taruna Indonesia tewas.

Kasus itu mencuat setelah orangtua dari DBJ membuat laporan di Polresta Palembang.

Mulanya, orangtua dari DBJ mendapatkan kejanggalan atas kematian DBJ yang begitu mendadak ketika mengikuti kegiatan orientasi di sekolah.

Setelah dilakukan otopsi, banyak terdapat luka memar dibagian dada, kepala serta kaki korban.

Baca juga: Penganiaya Siswa SMA Taruna hingga Tewas Baru Sepekan Jadi Pembina

Hasil dari rekonstruksi yang dilakukan pihak kepolisian pun terlihat jika penganiayaan yang dilakukan oleh Obby kepada korban dilatarbelakangi kesal karena DBJ enggan menuruti instruksi yang diberikan oleh pelaku.

Kekesalan itu membuatnya marah dan memukul kepala korban dengan menggunakan bambu buntu.

Tak sampai di situ, saat sedang merayap, DBJ ditarik Obby dari belakang hingga ia pun terbanting dan kepalanya terbentur aspal hingga membuat korban tewas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com