Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Kali Pegang Dada Wisatawan Asing, Seorang Guru Honorer Ditangkap Polisi

Kompas.com - 16/07/2019, 15:31 WIB
Wijaya Kusuma,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Seorang guru honorer sekolah swasta di Yogyakarta berinisial SP (37) Warga Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman tangkap Polisi.

SP ditangkap karena dua kali memegang dada wisatawan mancanegara yang sedang berlibur di Yogyakarta.

Kapolsek Mergangsan Kompol Tri Wiratmo mengatakan pelaku melakukan aksinya sebanyak dua kali pada tanggal 13 Juni 2019 dan 29 Juni 2019.

"Pelaku menggunakan sepeda motor dan mengenakan jaket. Agar tidak dikenali pelaku mengenakan helm full face," ujar Kapolsek Mergangsan Kompol Tri Wiratmo, Selasa (16/07/2019). 

Baca juga: 15 Tahun Jadi Guru Honorer, Ini Alasan Nining Tetap Bertahan dan Tinggal di Toilet

Menggunakan sepeda motor, pelaku sengaja melintas di Gang Batik Prawirotaman, Kota Yogyakarta. Setelah itu pelaku nongkrong untuk mencari sasaran.

Saat melihat ada wisatawan asing yang sedang berjalan kaki dan situasi sepi, pelaku lalu bergegas memacu kendaraanya.

Pelaku SP lantas menghampiri targetnya, lalu melancarkan aksinya dengan memegang dada wisatawan asing tersebut. Usai melakukan aksinya, pelaku bergegas meninggalkan korbanya.

"Jadi pelaku ini memegang bagian sensitif (dada) wisatawan asing (perempuan). Motifnya pengakuan pelaku, iseng karena tertarik dengan wisatawan asing," katanya. 

Baca juga: Cerita Guru Honorer di Pandeglang, Dua Tahun Tinggal di Toilet Sekolah karena Rumah Roboh

Korban, lanjutnya  tanggal 13 Juni 2019 wisatawan asing asal Belanda. Sedangkan korban tanggal 29 Juni 2019 merupakan wisatawan asing asal Australia. Pelaku melancarkan aksinya antara pukul 14.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB.

Tri Wiratmo menyampaikan warga yang resah atas kejadian tersebut melaporkan ke Polsek Mergangsan. Polisi lalu menindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan.

Tertangkap saat beraksi

Dari penyelidikan dan keterangan saksi-saksi, pada hari Senin (15/07/2019) Polisi menangkap pelaku saat akan kembali melakukan aksinya di Prawirotaman. 

Dari tangan pelaku, Polisi mengamankan barang bukti berupa satu unit sepeda motor, satu buah helm warna abu-abu dan satu buah jaket warna hitam.

Baca juga: Cerita Guru Honorer di Pedalaman Flores, Gaji 85.000, Hidup Tanpa Listrik dan Jaringan Telepon

Sementara itu, SP mengaku sengaja datang ke Prawirotaman karena banyak wisatawan asing di sana.

Guru olah raga SD swasta di Yogyakarta ini melakukan aksinya karena tertarik dengan wisatawan asing.

"Saya khilaf, baru dua kali melakukan. (Sasaran) orang asing karena cantik," kata SP

Akibat perbuatanya SP dijerat dengan Pasal 281 ayat 1 tentang perbuatan asusila. SP terancam hukuman penjara 2 tahun 8 bulan. 

Baca juga: Guru Honorer di Magelang Tidak Lagi Bergaji Rp 300.000 Per Bulan...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com