SURABAYA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur mengimbau warga Jatim di wilayah terdampak gempa Bali untuk menghindari bangunan retak atau rusak akibat gempa, Selasa (16/7/2019).
"Masyarakat agar menghindar dari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup aman sebelum kembali kedalam rumah," kata Kepala BPBD Provinsi Jawa Timur, Suban Wahyudiono, Selasa siang.
Baca juga: Gempa Bali Guncang Banyuwangi dan Jember, 1 Korban Luka, 7 Rumah, dan 9 Fasum Rusak
Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan waspada serta tidak termakan kabar-kabar tentang gempa yang tidak jelas sumbernya.
"Kami akan terus mengupdate perkembangan gempa dari BMKG," ujarnya.
Baca juga: Selasa Siang, Tercatat 25 Bangunan Rusak Ringan hingga Sedang akibat Gempa Bali
Pada pukul 10.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan terjadi sembilan kali aktivitas gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar 3,2 dan terkecil 2,4.
Hingga pukul 11.30 WIB, gempa yang berpusat di laut Bali itu merusak tujuh rumah warga dan sembilan fasilitas umum di Banyuwangi dan Jember.
Painem, warga Dusun Krajan Baru, Desa Wonosobo Kecamatan Srono Kabupaten Banyuwangi dilaporkan mengalami luka ringan karena tertimpa reruntuhan rumahnya.
Selain di Banyuwangi dan Jember, gempa juga dilaporkan terasa di Malang, Ponorogo, Blitar, Situbondo, Trenggalek, Lumajang, Probolinggo, Kota Batu hingga Pamekasan.
Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa bumi ini bermagnitudo 6 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi magnitudo 5,8.
Episenter gempa terletak di koordinat 9,08 LS dan 114,55 BT atau tepatnya berlokasi di laut di jarak 80 km arah selatan Kota Negara, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, di kedalaman 104 kilometer.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.