Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Korban Orientasi SMA Taruna Indonesia dalam Kondisi Kritis

Kompas.com - 16/07/2019, 12:11 WIB
Aji YK Putra,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com- WJ (14) korban kekerasan ketika mengikuti kegiatan orientasi di SMA Semi Militer Plus Taruna Indonesia, saat ini mengalami kondisi yang kritis.

WJ sebelumnya menjalani proses operasi di Rumah Sakit Karya Asih, lantaran usus WJ terlilit karena diduga mengalami kekerasan saat mengikuti orientasi.

Namun, setelah menjalani proses operasi, kondisi WJ ternyata kian menurun. WJ kemudian dipindah ke rumah sakit RK Charitas untuk kembali dirawat dan mendapatkan penanganan lebih lanjut.

"Semalam sekitar pukul 00.00 WIB, sudah dipindahkan. Sekarang kondisinya masih kritis," kata Firli, kuasa hukum WJ saat dihubungi, Selasa (16/7/2019).

Baca juga: Setelah DBJ Tewas, Siswa SMA Taruna Lainnya Mengaku Dianiaya Pelaku yang Sama

Baca juga: 6 Fakta Tewasnya Siswa SMA Taruna Palembang, Dianiaya Pembina hingga Kepala Dipukul Bambu

Firli mengatakan, pada awal mendaftar sekolah, WJ dalam kondisi sehat. Hal itu terlihat dari surat keterangan kesehatan dari dokter yang diberikan kepada pihak sekolah.

Namun, saat mengikuti kegiatan orientasi, pihak keluarga mendadak mendapatkan kabar dari sekolah jika WJ telah di rawat di rumah sakit karena kelelahan.

Keluarga mencurigai WJ menjadi korban kekerasan. Apalagi, keluarga mendengar teriakan korban yang seperti orang ketakutan. Ditambah lagi, pihak dokter menyebutkan, korban mengalami luka dalam, sehingga harus mengalami operasi usus.

"Kemarin kami sudah melaporke Polresta Palembang, kami belum tahu penyebab pastinya seperti apa, karena korban masih belum sadar," ujar Firli.

Baca juga: Ini Kronologi Tewasnya Siswa SMA Taruna Saat Orientasi

Kasus kekerasan saat mengikuti masa proses orientasi di SMA Semi Militer Plus Taruna Indonesia sebelumnya telah memakan satu korban jiwa. DBJ (14) tewas saat mengikuti kegiatan tersebut, setelah menderita luka pukulan benda tumpul di bagian kepala dan dada.

Dalam kasus ini, Obby Frisman Arkataku (24) yang merupakan pembina sekolah ditetapkan sebagai tersangka, karena diduga telah melakukan tindak kekerasan kepada korban.

Baca juga: Penjelasan Kepala SMA Taruna Indonesia soal Siswanya Tewas saat Orientasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com