Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penderita Hepatitis A Hampir 200 Orang, Warga Trenggalek Diberi Jamu Kunyit dan Temulawak

Kompas.com - 16/07/2019, 10:00 WIB
Slamet Widodo,
Khairina

Tim Redaksi

TRENGGALEK,KOMPAS.com – Guna mencegah maupun mengobati virus hepatitis-A yang menyerang ratusan orang warga Trenggalek Jawa Timur, Ketua Tim Penggerak PKK kabupaten Trenggalek Novita Hardiny mendorong warga agar minum jamu.

Jamu jenis temulawak dan kunyit dinilai sangat baik untuk mengobati juga mencegah penularan virus hepatitis A.

“Sebenarnya, dalam rumah tangga itu, paling sederhana mengobati dirinya sendiri dan keluarga dengan jamu,” kata Novita, dalam Kunjungan Kerja Ketua TP PKK bertema Pencegahan dan Pengendalian Hepatitis-A di Kecamatan Dongko, Senin (15/7/2019).

Baca juga: Penderita Hepatitis A di Pacitan Capai 1.068 orang, Tak Ada Kasus Baru

Secara langsung, Ketua Tim Penggerak PKK Trenggalek membagikan jamu yang sudah dikemas dalam bentuk kapsul kepada seluruh penderita hepatitis A juga keluarga yang belum terpapar.

Pembagian jamu dalam bentuk kapsul ini dibagikan di gedung serbaguna Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek Jawa Timur.

Juga dijelaskan, kapsul jamu itu bisa dikonsumsi tiga kali sehari oleh para penderita hepatitis A. Sementara bagi mereka yang tidak menderita hepatitis A, bisa mengkonsumsinya sehari sekali.

Aktivitas pekerjaan sehari-hari yang melelahkan, bisa membuat seseorang terpapar hepatitis A.

“Alam begitu baik. Tuhan sudah menyediakan obat-obatan yang tersedia dalam alam,” ujar Novita.

Baca juga: Wabah Hepatitis A yang Serang 957 Warga Pacitan Diduga Bukan Hanya karena Air

Dalam kegiatan itu, Novita juga mengedukasi dan memotivasi warga agar mengetahui lebih detail soal hepatitis A serta pencegahannya. Hal itu juga sebagai komitmen Pemkab Trenggalek untuk memutus mata rantai penularan hepatitis A agar tidak meluas lagi.

Harapannya, setelah kegiatan ini wabah tersebut bisa dikendalikan hingga di angka nol.

“Kami dari berbagai sektor, Dinas Kesehatan yang membawahi puskesmas-puskesmas, juga Tim Penggerak PKK bersama-sama berkerja keras sesuai bidangnya masing-masing,” tutur Novita Hardiny.

Dari Data Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek Jawa Timur diketahui, total kasus penderita hepatitis A terdapat di 9 Puskesmas dengan jumlah total 199 orang warga yang terpapar.

Jumlah tersebut akumulasi sejak awal bulan Mei hingga 14 Juli 2019.

“Sampai hari kemarin, ada 3 penderita yang masih dirawat. Dua orang di puskesmas kecamatan Panggul dan satu orang di Puskesmas Dongko,” kata petugas dari Dinas Kesehatan Trenggalek Rufianto.

Dengan data yang ada, ia menyebut, kasus penularan hepatitis A di Kabupaten Trenggalek sudah menurun drastis. Untuk pasien yang masih menjalani perawatan, kondisinya sudah semakin membaik. Sementara, pasien yang masih menjalani rawat jalan, terus dilakukan pemantauan dan pendampingan secara rutin hingga dinyatakan sudah sembuh.

“Ini merupakan salah usaha luar biasa dari lintas OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dan masyarakat,” tutur Rufianto.

Di akhir kegiatan, sebelum semua warga yang hadir membubarkan diri, Ketua Tim Penggerak PKK Trenggalek menyarankan agar barang pribadi seperti peralatan makan atau mandi agar dipisahkan dengan milik yang belum terpapar.

Selain itu, pola hidup sehat, juga memasak air atau lainnya hingga benar-benar matang, harus dilakukan oleh warga masyarakat.

“Piring,sendok, dan peralatan pribadi harus dipisah. Jangan dicampur dengan yang belum terpapar hepatitis. Hal ini harus dilakukan, sebagai salah satu upaya memutus mata rantai penularan,” ujar Novita Hardiny.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com