Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Isud Melawan Penyakit Kusta, Tak Lagi Jadi Kutukan hingga Kesetiaan Sang Istri

Kompas.com - 16/07/2019, 05:05 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

3. Pijatan istri dan jalani pengobatan rutin

Setelah melewati pengobatan setahun, kondisi Isud membaik. Jari dan telapak tangannya yang sulit digerakkan kini lebih lentur.

Keberhasilan perawatan ini, kata Isud, sulit dicapai tanpa peran sang istri. Dialah yang setia menemani di segala situasi.

Sang istri, Eri, mengaku perlu kesabaran dan semangat besar untuk lepas dari kusta. Misalnya saat suaminya harus meminum obat setiap hari selama setahun.
“Kalau bosan minum obat, saya bilang kan (bapak) ingin kerja lagi jadi harus sehat,” ucapnya.

Eri pun menceritakan, saat awal suaminya divonis mengidap kusta, dirinya setiap hari harus memijat Isud. Selain untuk mengurangi rasa sakit, tapi juga menguatkan semangat hidup suaminya itu.

“Rasa sakitnya bisa muncul kapan saja. Kadang pas ngantuk-ngantuk-nya jam 3 (dini hari) harus mijit,” tuturnya.

Eri mengaku, sebagai manusia rasa lelah kerap menghinggapi dirinya. Namun, ia tidak pernah lepas berdoa agar suaminya bisa kembali sehat dan bekerja

Baca juga: Perjuangan Seorang Buruh Bangunan Sekolahkan Anaknya hingga Masuk Teknik Nuklir UGM

4. Ditengah "kutukan", Isud tetap mandiri

Ilustrasi trauma dan kesedihanlolostock Ilustrasi trauma dan kesedihan

Dalam kondisi sakit, kedua anaknya, Dedi Sumarna (37) dan Abas Basuki (30), setiap hari membantu kebutuhan orangtuanya.

Namun, Isud dan Eri, tak lantas berpangku tangan saja. Mereka berdua tetap bekerja dengan berjualan tanaman pakcoi.

“Pakcoi ditanam di polybag, ukuran (kebun) 4x6 meter,” kata Eri.

Tanaman pakcoi ini bisa dipanen setiap 2 pekan sekali. Sekali panen menghasilkan 15 kilogram. Untuk saat ini, hasilnya cukup untuk membayar listrik.

“Mudah-mudahan ada bantuan dana untuk memperluas kebun pakcoi,” tuturnya.

Baca juga: Bahas Pengganti Taufik Kurniawan, Ketua DPR Akan Panggil Pimpinan Fraksi PAN

5. Kusta bukan kutukan, bisa disembuhkan

Papan informasi penghentian sementara layanan BPJS Kesehatan terpasang di ruang lobi RSUI Kustati Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (2/1/2019).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Papan informasi penghentian sementara layanan BPJS Kesehatan terpasang di ruang lobi RSUI Kustati Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (2/1/2019).
Menurut dr Udeng Daman, Technical Advisor No Leprosy Remind (NLR) wilayah Jawa Barat, kusta adalah penyakit infeksi yang kronik dan menular.

Penyebabnya ialah mycrobacterium leprae yang pertama-tama menyerang kulit, mukosa mulut, saluran napas bagian atas, sistem retikula endotelial, mata, otot, tulang, dan testis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com